Mohon tunggu...
Arih Sinulaki
Arih Sinulaki Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lelaki yang memiliki jejak hidup nyata ,Humoris Normatif dan hidup apa adanya. Senang Memberikan Komentar @kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu Janda" di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat

29 Juli 2010   15:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir akhir kemarin sampai 35 thn kemarin dewan dewan yang paling hormat dan dihormati ,tetap sama prilaku buruknya sama.jarang datang tepat pada waktunya ( alias Janda : Jarang ada  ).Ada desas desis lagi ngurusi proyek siluman alias proyek selingkuhan termasuk selingkuh sekalian seandainya tidak ada pada kemana anggota dewan-dewan pilihan kita .Rakyat mungkin sudah bosan atau merasa terpinggirkan dengan inspirasi mereka harapkan.Apakah akan ada perubahan nurani atau sudah pada trenya dalam sistim birokrasi seperti hal itu.sepertinya bukan dan tidak untuk itu karena masih banyak juga yang memiliki nurani

Kemana gong dan Gendang yang memberikan suara suara untuk rakyat apakah gong tersebut sudah diganti dengan kampas dan busa empuk sehingga biarpun tetap dipukul suara gongnya hilang dan gendang  membisu.Media sudah memberitakan tetapi tidak pernah ada kata maaf dari anggota dewan yang terhormat atas prihal seperti ini,Apakah anggota dewan kita merasa senang dalam gembira apabila diberitakan media tentang hal hal negatif dan miring tentang banyak hal tentang mereka.

semoga kedepanya jangan ada yang tidak hadir untuk rakyat dan negeri alias jandir positif  bukan janda : jarang ada alias mangkal ditempat pada bukan tempatnya .Kasihan kami rakyat rakyat kecil pak dan ibu sekalian. bukan meminta belas kasihan tapi hanya meminta kepastian karena sudah dipilih oleh rakyat bukan oleh orang lain.lakukanlah yang terbaik untuk hal itu pada waktunya.

salam kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun