Dikutip dari thenextdev.id, Kerabatani merupakan platform digital di sektor pertanian yang memanfaatkan teknologi yang dilakukan dengan menghubungkan tiga komponen besar dalam sistem pertanian. Di antaranya, petani, investor dan pembeli. Tujuan Kerabatani dibuat adalah untuk meningkatkan produktivitas, menjaga mutu, serta pemberian gizi yang tepat pada setiap tanaman.
Pertanian atau yang dapat disebut sebagai sektor pangan adalah sektor strategis dan vital bagi berlangsungnya kehidupan dan perekonomian. Pengaruh pangan tidak lagi hanya pada tingkat individu bahkan sampai ke tingkat masyarakat dalam tatanan negara bahkan dunia, sebagaimana menurut Kuznets (1964) "Sektor pertanian adalah sektor paling penting dan tumpuan pada negara-negara berkembang".Â
Secara umum terdapat 4 masalah mendasar yang dihadapi petani di Indonesia: (1) Panjangnya rantai pasok penjualan hasil pertanian di Indonesia. Menurut (Maryam, 2015) hal yang mengambat peningkatan kesejahteraan masyarakat pertanian adalah masalah kelembagaan. Keterbatasan dalam kelembagaan pertanian menyebabkan tidak efisiennya rantai pasok antara produsen dan konsumen;(2) Permodalan yang masih kurang di bidang pertanian. Menurut (Surata, 2015) Permodalan dalam pertanian terbagi menjadi 3 besar bagian yaitu adalah biaya produksi pertanian, seperti upah buruh tani, pupuk, bibit, dan sebagainya. Ditambah dengan penggunaan teknologi yang juga membutuhkan permodalan yang cukup besar; (3) Kurang berkolaborasinya stakeholder terkait dalam bidang pertanian yang seharusnya bisa membantu peningkatan produktivitas pertanian, yaitu Petani, Investor, Bussines Partnership Farming; dan  (4) Masih belum adanya teknologi yang bersifat solutif dalam hal penjamin kualitas hasil pertanian. Kegagalan panen petani biasanya disebabkan oleh dua sebab utama yaitu karena iklim yang tidak menentu serta serangan hama (Endang, 2011)
KerabaTani merupakan aplikasi berbasis Trigonal Smart Management Agricultural System yang menghubungkan 3 elemen penting dalam proses pertanian yaitu: petani, investor, serta bussines partnership melalui 4 langkah mudah, yaitu Mapping, Monitoring, Investing dan Marketplace. Trigonal Smart Management Agricultural System merupakan pengembangan suatu sistem yang mempertemukan tiga sektor penting dalam pertanian melalui sebuah teknologi pintar berbasis aplikasi. Smart disini mewakilkan dimana proses mempertemukan tiga sektor utama dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, teratasinya masalah pertanian kompleks seperti, peningkatan permodalan pertanian, teknologi penjamin hasil pertanian, serta peningkatan kesejahteraan petani melalui efficience market system.
Semua hal itu yang membawa KerabaTani, sebuah start-up karya Mahasiswa asal Universitas Negeri Malang berhasil menembus kerjasama dengan Dayeh University of Taiwan, salah satu universitas terbesar di Taiwan. Setelah melalui beberapa tahapan untuk melakukan pitching didepan investor dan pengembang asal Dayeh University yang merupakan tajuk kerjasama dengan kampus asal yaitu Universitas Negeri Malang akhirnya start-up ini tepilih untuk bisa mendapatkan kesempatan bekerjasama dan melakukan pengembangan teknologi di Taiwan, khususnya di Dayeh University selama 1,5 Bulan. Start-up ini didirikan oleh 3 tim utama yaitu Ari Gunawan, Austin Fascal Iskandar, dan Moh. Hafidhuddin Karim.Â
Kerjasama di Taiwan
"Sementara pihak dekan Faculty of Techno Dayeh melihat platform teknologi IoT KerabaTani cukup potensi untuk dikerjasamakan dengan produk sensor  IoT yang mereka miliki untuk smart farming. Mereka bersedia untuk dilakukan pengembangan teknologi KerabaTani dalam implementasi di wilayah malang dengan pengambilan data tanaman berbasis AI program.  Selanjutnya penyempurnaan prototype monitoring tanaman agar lebih efisien dengan pengiriman data ceoat ke sistem informasi petani serta energi sensor wireless yang digunakan akan dibantu ujicoba disini.Â
Sementara untuk aplikasi analisa investing akan dicoba dilakukan desain baru pada user interface dengan menggunakan algorita Augmented Realiyy dengan simulasi virtual pada lab multimedia digital content. Namun mateti AR workshop baru akan dipelajri selasa dan rabu besok. Rencana ke depan produk aplikasi marketplace akan diusahakan sharing dengan information management dan computer science. Â Semoga kedua departemen tersebut memberikan respon dan kesempatan untuk bekerja sama" Keterangan dari Dr. Eng. Â Muhammad Ashar Selaku dosen dan pendamping start-up KerabaTani.Â
"Amat membanggakan bila mengingat Indonesia termasuk salah satu negera agrikultur terkaya di dunia. Prestasi tersebut tak mengejutkan memang mengingat negeri ini memiliki bentangan daratan dan perairan yang begitu luas. Namun sayang banget karena segala potensi yang dimiliki ibu pertiwi belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu, kehadiran beberapa startup di bidang agrikultur berikut dirasa amat membantu demi meningkatkan taraf hidup para pelaku indsutri ini. KerabaTani tercatat sebagai finalis kompetisi early stage startup terbaik, Talent Scouting The NextDev Telkomsel 2018! dan masih memperebutkan golden tiket asal Semarang" dikutip dari website thenextdev.id .
Ingin memberikan dukungan kepada startup ini? Kunjungi situs resminya di bit.ly/KerabaTani atau media sosial Instagram @kerabatani.id. Bila tertarik menjadi investor dan kerja sama, bisa kirimkan email ke alamat kerabatani.id@gmail.com.Â
Ingin tau lebih banyak mengenai aplikasi ini silahkan cek video produk aplikasi ini di Youtube ya.
https://www.youtube.com/watch?v=9PzzrsP2MiU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H