Mohon tunggu...
ari ganesa
ari ganesa Mohon Tunggu... -

Ari Ganesa (21) was born on 22st of June 1990 in Kediri, small town in East Java, Indonesia. She is 4nd year student of Marine Biology Departement at Sepuluh Nopember Institute of Technology. She has an interest about animals, natural conservacy, and adventure. She also has a passion about Photography, Videography and Presenting

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin Retak

30 November 2011   02:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah cermin tanpa pemilik tergeletak disudut ruangan
Itu bukan cermin ajaib, namun sampai saat ini Ia mampu bertahan
Warnanya ungu kebiruan memancarkan sinar yang tak sekedar indah
Berujung tajam berdimensi bagai gunung bagi pendaki

Tak pernah kuduga bahwa akhirnya badai menghantam cermin itu
Tertumpuk serpihan pecah. Cermin merintih namun berharap berdetak
Air mata dan kalbu nyeri tersayat, cermin itu telah retak

Lihat kerapuhan dan keraguan terpahat diwajah cermin itu
Meski jemari tergores sangat dalam, berdarah.
Meski jiwa luka dan berlalu tanpa arah

Terbajak ladang tiap hari menggempur jatuh cermin itu.
Tak terhitung cermin retak bangkit dan tersungkur
Ingin kuenyahkan Jiwa yang hancur, namun ketakutan melebur
Ku ambil cermin itu dan mulai berkaca hanya untukku.
Sudut otakku berdebu.
Dimana senyum manis yang seperti dulu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun