Mohon tunggu...
Arif Wijaya
Arif Wijaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Termakan Janji Manis, Dokter dan Staff RSUD Depok Dipaksa Kerja di Toilet

6 Oktober 2015   14:30 Diperbarui: 6 Oktober 2015   14:30 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemungkinan besar seluruh rakyat Indonesia tahu dimana Kota Depok, bagaimana orang tidak bisa tahu karena universitas nomor satu di negeri yaitu Universitas Indonesia (UI) ada di kota tersebut. Jika kalian yang pernah berkunjung ke UI pastinya akan berdecak kagum dengan kemegahan kampus tersebut yang luas dan fasilitas yang bertaraf internasional. Jika kalian berjalan-jalan di sekitar jalan Margonda maka kalian akan juga salut dengan apartemen-apartemen mewah yang ada di jalan tersebut dan tempat makan di sepanjang jalan Margonda pun akan menggugah selera anda.[caption caption="Idris saat berjanji akan membereskan masalah dokter dan staff di RSUD Depok"][/caption]

Namun sayangnya, kemegahan pembangunan di jalan Margonda tidak dibarengi dengan pembangunan-pembangunan di daerah lainnya karena masih banyak tempat-tempat yang seharusnya menjadi prioritas untuk dibangun. Salah satunya adalah pelayanan puskesmas di berbagai kelurahan yang masih minim, bahkan janji Wali Kota Depok Nurhamudi dan wakilnya Idris Somad saat kampanye 2010 lalu yang mengatakan akan memperbanyak Puskesmas di Depok yang beroperasi 24 jam tidak teralisasi. Hanya ada beberapa puskesmas 24 jam namun pelayanan itu hanya ditujukan untuk pasien ibu melahirkan, bukan untuk pasien yang sakit yang membutuhkan pertolongan.

Saya yang tinggal di Depok dan sempat melakukan riset, berdasarkan keluhan masyarakat selama 10 tahun belakangan ini, masalah kesehatan ini seperti tidak ada solusinya. Saya pun maklum, sebelum saya membahas bagaimana nahasnya pasien-pasien di Depok saya ingin membahas bagaimana perlakuan Pemkot Kota Depok kepada para Dokter, staff dan perawat di RSUD Kota Depok. Tidak hanya pelayanan saja yang buruk tapi para Dokter, staff dan perawatnya dibiarkan ngantor di toilet. Entah bagaimana caranya bisa mereka bekerja dalam kondisi seperti itu.

Para staff yang menempati toilet itu mengaku sering mencium bau tak sedap dan terkadang harus meninggalkan ruangan kerja untuk beberapa saat untuk menghirup udara segar di luar ruangan.

Sumber : http://www.indopos.co.id/2015/09/malang-benar-perawat-rsud-depok-ngantor-di-toilet.html

http://metro.news.viva.co.id/news/read/677779-perawat-rsud-depok-kerja-di-ruangan-bekas-toilet

http://wartakota.tribunnews.com/2015/09/22/kurang-ruangan-kantor-staf-perawat-rsud-depok-pakai-ruang-bekas-toilet

Menurut informasi yang saya dapat, ada beberapa dokter yang juga menempati ruangan bekas toilet yang tidak layak tersebut namun tidak sempat terekspos media. Fenomena ini bukan tidak diketahui oleh para petinggi di Pemkot Depok, bahkan jauh hari sebelum media mengendus penderitaan para dokter dan staff di RSUD Depok, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdullah Somad yang juga mencalonkan diri kembali menjadi wali kota Depok pernah berkunjung ke RSUD Depok dan melihat sendiri dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ruangan tak layak tersebut ditempati orang-orang yang melayani masyarakat.

Lalu apa yang terucap dari mulutnya? Idris yang didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini hanya PRIHATIN dan merasa bangga dengan para staff dan Dokter RSUD yang bisa bekerja di ruangan bekas toilet tersebut.

Sumber : http://mediamasyarakat.com/2015/03/31/blusukan-di-rsud-idris-kaget-melihat-toilet-jadi-ruang-staf/

Dia pun berjanji akan membereskan masalah ruangan tersebut, bagaimana caranya? Tentunya dengan BERJANJI akan membereskan pembangunan gedung RSUD Depok yang dari tahun 2006 terbengkalai pembangunannya. Dia pun berjanji akan membangun gedung itu di pertengahan 2015 ini, namun apa yang terjadi? Sama seperti janji kampanye 2010 silam yang akan membuat banyak puskesmas 24 jam, pembangunan RSUD Depok pun hanya sekedar janji-janji belaka karena hingga Oktober ini belum ada program untuk membangun kembali gedung RSUD Depok. Dalam hal ini bisa dikatakan Idris melakukan pembohongan publik karena pembangunan RSUD Depok tidak bisa dilakukan pada tahun ini dan sementara para staff dan dokter disana harus menderita lebih lama lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun