Mohon tunggu...
Arif Van Dayat
Arif Van Dayat Mohon Tunggu... -

mahluk tuhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oh, Bu Kartiniii......

15 April 2011   15:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:46 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IBu kartini, siapa yang tak mengenal Ibu kartini wanita  berkulit putih dan berpipi chubby dari jepara yang selalu memakai kebaya ini selalu menjadi panutan oleh wanita di negri ini, tapi terlepas dari itu semua, orang-orang bingung memikirkan ulah para perempuan muda di negri ini. selain pandai-pandai mengisi jabatan penting , menjadi pengusaha besar, peneliti tangguh, ada pula yang menjadi bos narkoba, dan pintar main tipu. Paling tidak itu yang dituduhkan orang. beberapa minggu yang lalu ada gadis manis berparas cantik yang jadi buronan polisi karena diduga menipu puluhan, mungkin juga ratusan orang, dan berhasil menghasilkan uang senilai ratusan juta rupiah. Dia di bekuk saat menikmati hari-hari santainya di sebuah hotel di bali.

Satu lagi, pegawai sebuah bank besar, berdada besar dan ber make up tebal, pintar mengubah rekening nasabah sampai mampu beli mobil-mobil super mewah dua hammer masing-masing senilai Rp3 milyar, juga 2 Ferrari masing-masing senilai Rp3 millar pula. Dan memang, gaya hidup Hollywood sepertinya jadi kiblat banyak pemuda-pemudi kita. Hidup mengejar materi jadi orientasi. Hidup itu kerja keras, mampu memanfaatkan peluang, menguasai teknik mempengaruhi orang, mampu mengendalikan uang jutaan, miliaran, lalu beli mobil mewah, kapal pesiar, pesawat terbang pribadi, mansion mewah. Itu yang di dengang-dengungkan di presentasi-presentasi MLM, atau ceramah di seminar motivasi yang belum tentu manjur buat peserta tapi membikin kaya penyelanggaranya.

Celakanya, gadis-gadis ikut terperosok pada perbuatan yang nista melanggar hukum karena diracuni virus kapitalistik-matrealisitik dan oprasi plastik. Buyarlah semua gambaran tradisional bahwa perempuan itu lemah-lembut penuh kasih-sayang, dan selalu jadi koban pria''. Setelah para perempuan nasional kita berjuang persamaan hak, kini dijawab dengan persamaan dengan hal permalingan dan penipuan. Gambaran perempuan berubah jadi dewi durga yang seram dan menakutkan...duh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun