By Arifulhak Atjeh
Pada Sabtu Pagi  7 Oktober 2023, dunia gempar ! Perlawanan rakyat yang dimotori kelompok Hamas sanggup menginterupsi Israel yang terkenal dengan kecanggihan kekuatan militernya. Dari jalur Gaza yang terblokade selama 17 tahun, prajurit Hamas telah melepaskan tembakan sebanyak 5.000 roket yang mengenai sejumlah kota besar di Israel.
Israel tidak menduga bila serangan mematikan ini yang oleh Hamas  disebut sebagai The Storm of Al Aqsa sedahsyat ini. Saat serangan terjadi, warga Israel sedang berpesta pora merayakan festival Sukkot yang berlangsung selama tujuh hari. Pejuang Hamas menunjukkan kehebatannya melalui serangan udara, laut, dan darat yang terukur.
Peperangan yang terjadi kali ini dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat dunia melalui teknologi  modern yang sederhana hingga yang kompit. Efeknya tak terelakkan ! Propaganda kebohongan Israhell dan media ekstrim barat yang selama ini mendukung zionis tak bisa berkutik.Â
Masyarakat dunia menyaksikan kekejian yang dilakukan  tentara zionis dan ramai-ramai mengutuk.Target terlarang dalam hukum internasional tentang perang : rakyat sipil, anak-anak,wanita hamil,para orang tua diabaikan begitu saja oleh Israhell. Rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lain tak luput dari kebiadaban Israhell ini.
Korban Perang
Hingga hari ke-46 Perang, menurut Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), yakni 21 November 2023, jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 14.000 terbanyak adalah anak-anak, perempuan dan sipil. Sedangkan korban pada pihak Zionist, menurut keterangan yang dihimpun Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan ((United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), sampai 21 November 2023 jumlah korban jiwa Israel mencapai 1.500 orang.
Akan tetapi data yang dikeluarkan oleh Israhell tidak pernah mengakui korban yang sebenarnya. Bila dilihat dari kehancuran dan kematian prajurit yang sebenarnya jauh lebih besar. OCHA Â juga melaporkan kedua belah pihak masih saling serang, meski korban terbanyak jatuh dari pihak Palestina.
Harapan Internasional
Siapapun di dunia ini yang telah menyaksikan kebiadaban tentara Zionist dukungan USA, Inggris, dan Perancis pasti mengutuk dan menyumpahin.Usaha dari berbagai kalangan pemerintahan / organisasi dunia seperti OKI, Liga Arab, OPEC, dll.berusaha untuk meredakan peperangan yang tidak layak disebut perang tapi sebagai "genosida" dan "ethnic cleansing". Semua berharap agar penyelesaian "two state" sebagai solusi terbaik.