ANIS, BENARKAH KANDAS DI PILPRES 2024 ?
By Arifulhak  Atjeh
Perhelatan akbar demokrasi di Indonesia segera di gelar. Kasak kusuk berbagai pihak pun mulai terasa. Masing-masing tim sukses sudah bergerilya ke tengah-tangah masyaarakat untuk mempengaruhi agar memilih jagoannya. Berbagai cara pun dilakukan, baik konvensional maupun yang modern.
Dari hasil survey LSI (Minggu, 22/10) yang ditampilkan bahwa Prabowo Subianto adalah  Calon Presiden terkuat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang karena mendapat dukungan dari tiga partai besar, yakni Golkar, PAN, dan Demokrat.
"Untuk memenangkan pertarungannya, maka sosok Gibran Sang Putra Presiden Jokowi dianggap telah cocok", ungkap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ke depannya untuk berkoalisi dengan partai lain masih terbuka bagi saudara-saudara kita untuk bisa bersama-sama memenangkan pemilu 2024 ini.
Selanjutnya pada Survey Alvara Research Center pada Selasa (24/10/2023), menyatakan bahwa duet Ganjar-Mahfud Md berada di posisi teratas yakni sebesar 36,5 persen, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 30,1 persen, sementara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19,4 persen. Sisanya 13,9 persen belum memutuskan suaranya ke mana," kata peneliti senior Alvara Research Center Lilik Purwandi.
Meskipun pasangan Ganjar-Mahfud Md unggul dibandingkan dua pasangan lainnya. tidak tertutup kemungkianan hasil ini akan berubah tergantung pada strategi yang diterapkan masing-masing tim suksesnya di lapangan.
Kemudian apabila mengacu pada elektabilitas di atas, maka Pilpres 2024 akan berpotensi dilakukan melalui dua putaran. Untuk putaran pertama, duet Anies-Muhaimin atau AMIN bakal kandas.
Bertolak belakang dengan hasil Survey yang ada, mantan Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (Kompas TV, 31 Juli 2023) justeru mengatakan bahwa hasil survey yang menempatkan Anis Baswedan di urutan ketiga (terendah) tidaklah mewakili suara rakyat sebenarnya, sebab sejak diumumkan sebagai Capres warga masyarakat selalu berjubel menghadiri pertemuan-pertemuan yang ada Anis.