ADA APA DENGAN Â IBU IDA DAYAK ?
by
Arifulhak  Atjeh
Akhir-akhir ini keberadaan Ibu Ida Dayak semakin gencar menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Kenapa? Karena kehebatannya mengobati orang-orang yang sakit tulang bengkok karena patah, kecelakaan, bawaan lahir, bahkan berbagai penyakit yang sering dialami masyarakat.
                                          Sumber Gambar: Youtube_
Dilahirkan dengan nama asli Ida Andriyani di Pasir Belenbgkong, Kabupaten Passer, Kalimantan Timur, Juli 1972. Sejak kecil, beliau telah diajari oleh kakek buyut nya mengobati pasien yang datang berobat. Dari beberapa orang bersaudara, Ida Dayak lah yang dianggap sanggup meneruskan ilmu pengobatan ala Suku Dayak tersebut.
Dari hari ke hari, Ida Dayak pun mulai menyadari kalau dia memiliki kelebihan dari saudara-saudara lainnya,maka kakek buyutnya pun mengajari dan berpesan,"Tolonglah sesama manusia semampumu,jangan sombong, perbanyaklah saudara, jangan jadikan pengobatan untuk mencari duit". Pesan ini selalu diingatnya dalam mengobati pasiennya, dan hingga kini diamalkan dengan sungguh-sungguh.
Ayo, saudara-saudara ! Jangan sombong, bantulah sesama yang membutuhkan ! Mintalah kesembuhan hanya kepada Yang Maha Kuasa. Saya manusia biasa. Yang mengobati adalah Yang Maha Kuasa. Bukan saya yang menyembuhkan.Gratis ! Gak perlu bayar. Bapak Ibu hanya beli minyak Merah Dayak ini saja.Lima Puluh Ribu satu botol.Hati-hati, ya, jangan tertipu. Minyak Merah Dayak.Ingat !Begitulah Ida Dayak menyampaikan dengan canda dan tarian khas Dayaknya.Tulang "bengkong" (bengkok;Dayak), patah tulang, stroke bahkan bisu, insyaAllah, akan pulih. Bismillahirrahmanirrahim...!
Ida Dayak berkelana dari satu pasar ke pasar lain hingga istana dan keliling dunia demi melakukan pengobatan gratis dengan tulus tanpa rekayasa.Alhamdulillah, aku bisa berjalan. Demikian para pasien yang sembuh hanya diolesi minyak ajaib Dayak tersebut dan dengan ketrampilan yang dimilikinya Ida Dayak berhasil menghipnotis masyarakat yang berdatangan dari penjuru negeri. Sudah gratis, tulang 'bengkong' pun jadi lurus. Selamat, bu Ida Dayak. Panjang umur. Sehat selalu.