6. Haryati
7. Kartini Manoppo
8. Yurike Sanger
9. Heldy Djafar
Tamat SD, Soekarno tinggal di Surabaya dan indekos di rumah politikus kawakan Partai Syarikat Islam, Haji Omar Said Tjokroaminoto.Â
Selanjutnya, Sokearno masuk sekolah HBS (Hoogere Burger School). Setelah  lulus HBS tahun 1920, Soekarno pindah ke Bandung dan melanjutkan studi  ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) dan berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Melihat situasi yang tidak kondusif yakni negeri ini di bawah penjajahan Belanda, Soekarno ingin memerdekakannya lewat jalur politik. Maka, pada 4 Juli 1927, beliau mendirikn Parta Nasional Indonesia (PNI).
Belanda tidak senang dengan sepak terjang Soekarno muda ini dan benar saja beliau ditangkap Beland dan  memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan dan dibebas kan pada tahun 1931.
Selanjutnya, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, Belanda  kembali menangkap beliau dan mengirimkannya  ke Ende, Flores, tahun 1933. Pada tahun 1937, beliau dipindahkan ke Bengkulu.
Bagi Bung Karno, keluar masuk penjara bukanlah masalah karena sejak awal terjun di bidang politik beliau telah berkomitmen untuk  memperjuangkan negeri tanpa kenal lelah.
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan diumumkan, beberapa sidang BPUPKI telah dilalui dan Soekarno mengusulkan istilah Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 serta pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 Soekarno juga terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.