Temanggung - Kopi, minuman yang umum dikonsumsi oleh masyarakat berasal dari buah kopi yang telah dikupas sehingga menyisakan bijinya untuk diolah menjadi minuman dan kulitnya untuk dibuang. Tak terkecuali di Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.Â
Sebagai daerah yang salah satu potensi alamnya adalah tanaman kopi, limbah kulit kopi sudah sangat umum bagi petani kopi, kebanyakan petani mengolahnya menjadi pupuk atau menjadi pakan ternak.
Kulit kopi ini dapat dijadikan pupuk kompos yang ternyata baik untuk tanaman. Limbah kopi dinilai layak dijadikan kompos karena bisa diuraikan secara organik.
Proses pengolahan dari limbah kopi menjadi kompos dilakukan secara aerobik yaitu memerlukan bantuan oksigen. Pupuk kompos dari limbah kopi ini dapat menjadi alternatif para petani agar mengurangi limbah serta menjadi pilihan tepat mendapatkan pupuk untuk tanaman lain secara lebih ekonomis
Tak puas sampai disitu saja, M. Arif Trinanda (20) Mahasiswa KKN Tematik Undip dari jurusan Teknik Kimia yang mengangkat tema Pengolahan Pasca Panen Kopi mencoba untuk mengolah limbah kulit kopi menjadi kompos blok yang merupakan pupuk terintegrasi yang berasal dari campuran pupuk kompos dan limbah kulit kopi, dimana selain dapat menyuburkan tanaman, kompos blok ini juga bernilai ekonomi, dimana pembeli kompos blok ini umumnya memiliki lahan tandus yang ingin ditanami tumbuhan.
Kompos blok ini dibuat dengan mencampur pupuk kompos dengan kulit kopi dalam perbandingan 1:1 untuk kemudian diolah sedemikian rupa hingga dipastikan bisa dicetak dan dijemur hingga kering.
Umumnya tanaman apa saja dapat dikembangkan menggunakan kompos blok ini, dengan syarat tumbuhan yang berukuran kecil atau tumbuhan yang masih muda menyesuaikan dengan ukuran cetakannya tak terkecuali tanaman kopi, zat hara yang terkandung dalam kulit kopi dapat dimaksimalkan sebagai pupuk sehingga bermanfaat pula bagi tanaman lain.Â
Selama pembuatan kompos blok juga ditambahkan beberapa  bahan seperti EM-4 pertanian untuk menguraikan zat hara yang ada pada pupuk kompos dan kulit kopi serta ditambahkan molases atau tetes tebu sebagai nutrien untuk zat pengurai.
Pada tanggal 07 Oktober 2021 bertempat di balai desa Rejosari, sosialisasi mengenai pembuatan kompos blok dari limbah kulit kopi telah dilakukan kepada Kepala Dusun, perwakilan Kelompok Tani serta perwakilan Karang Taruna dari masing-masing dusun yang memiliki pelaku usaha kopi. Segala sesuatu mengenai kompos blok ini juga dipaparkan dalam sosialisasi ini utamanya mengenai kelebihannya, cara pembuatannya serta tips dan trik dalam membuat kompos blok dari limbah kulit kopi ini.
Harapan kedepannya, petani kopi di Desa Rejosari memiliki pengetahuan lebih mengenai pengolahan limbah kulit kopi, tidak terbatas hanya penggunaan pribadi tetapi juga dapat dipasarkan secara luasÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H