Pikiran saya terusik ketika suatu hari lini-waktu (timeline) platform media sosial saya muncul satu video berisi adegan seorang komika terkenal, Praz Teguh, melakukan tes terhadap empat minuman air mineral bermerek.Â
Dalam video yang berdurasi cukup lama itu, mata Praz ditutup dengan kain lalu seseorang menyodorkan empat botol air mineral di hadapannya tanpa menutup brand masing-masing botol. Praz minum satu per satu minuman tersebut. Kemudian ia memberi komentar.Â
Dari komentar tersebut, terasa sekali ada 'pesan sponsor' dari brand tertentu. Karena, Praz berkomentar lebih lama durasinya terhadap satu dari empat brand tersebut. Sehingga orang awam pun pasti tahu siapa yang bayar 'iklan' tersebut.Â
Namun, entah disengaja atau tidak, Praz sesaat setelah minum dari botol Le Minerale sempat menyebutkan kalimat "Kalau minuman yang ini kayaknya saya kenal, karena ada manis-manisnya." Secara tidak langsung apa yang dilakukan Praz mengukuhkan keberhasilan tagline brand Le Minerale sebagai satu-satunya air mineral yang ada manis-manisnya.
Sebagai merek penantang, Le Mineral memang cukup berhasil membuntuti Aqua Danone yang merajai pasar hingga hari ini. Hal ini yang diungkapkan oleh pakar komunikasi dan branding Edhy Aruman dalam diskusi media Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta (KJEJ) bertema 'Menyikapi Hoax dan Negative Campaign Dalam Persaingan Bisnis AMDK' di Jakarta, Kamis (15/6) pekan lalu.Â
"Persaingan air kemasan di negeri ini berlangsung ketat," tegas Edhy.Â
Sebagai merek penantang, Le Mineral memang cukup berhasil membuntuti Aqua Danone yang merajai pasar hingga hari ini.
Keberhasilan Le Mineral tak lepas dari upaya produsen air kemasan tersebut saat meluncurkan botol galon Polietilena Tereftalat (PET) yang diposisikan sebagai galon sekali pakai. Saat itu, produsen ini mengklaim bahwa galon PET ini lebih aman ketimbang galon yang ada di pasaran yang ternyata menggunakan plastik jenis Polikarbonat yang berisiko mengandung Bisfenol A (BPA).
"BPA memang bisa memperkuat kemasan plastik. Kalau plastik nggak ada BPA kemasannya jadi lembek. Yang jadi problem adalah adanya potensi peluruhan BPA pada galon polikarbonat yang bisa menimbulkan risiko kesehatan," ujar Edhy.
Dalam catatan KJEJ, BPA adalah senyawa kimia yang dapat memicu kanker, gangguan hormonal dan kesuburan pada pria dan wanita, serta gangguan tumbuh kembang janin dan anak. Jamak digunakan sebagai bahan baku produksi galon guna ulang, senyawa tersebut diketahui mudah luruh dari kemasan galon dan rawan terminum oleh konsumen hingga ke level yang melebihi ambang batas aman.
Dijelaskan Edhy, Danone Aqua sudah puluhan tahun menjadi market leader di pasar AMDK hingga tiba-tiba muncul Le Minerale dengan branding galon selalu baru dengan kemasan plastik Polietilena Tereftalat (PET). Â