Kalau kita mau iqra secara luas, berpuasa adalah, selain ibadah, juga prosesi pembersihan dan periode istirahat dari bagian usus. Kenyataannya? Haha ... Anda tahu sendirilah. Atau jangan-jangan Anda sendiri yang ... ah, sudahlah.
Kalau saja kita mau melaksanakan puasa dengan benar, tentu akan meningkatkan kemampuan diri untuk mengelola kesehatan hidup sehari-hari dari pola makan dan minum kita.
Membaca ibadah
Kenapa saya meletakkan kelompok 'membaca ibadah' setelah kesehatan? Karena, seharusnya peningkatan ibadah dari ritual berpuasa sudah tidak perlu lagi saya bahas.Â
Namun, ternyata setiap Ramadhan saya merasakan betapa banyak dari kita yang masih hitung-hitungan dengan Allah.
Khususnya dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Banyak dari kita yang melaksanakan I'tikaf (beribadah secara intens di masjid) hanya di malam-malam ganjil saja.Â
Hal itu terjadi karena, memang, ada hadits yang mengatakan bahwa nilai tertinggi lailatul qadr kemungkinan besar/diprediksi pada malam-malam ganjil saja.
Apakah benar demikian? Wallahu a'lam bishawab. Allah yang Maha Tahu dalam hal kepada siapa hamba-hambanya yang berhak mendapatkan nilai tertinggi di malam itu.Â
Saya pribadi membaca tentang I'tikaf ini adalah momen untuk kita meningkatkan kemampuan beribadah pada Allah tanpa banyak perhitungan.
Itu baru ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan, belum lagi ibadah-ibadah sunah lainnya yang menurut para ulama bernilai sama dengan ibadah wajib di luar Ramadhan.Â
Kalau saja kita mau menerapkan ibadah selama Ramadhan maka kemampuan kita dalam beribadah akan meningkat setiap setelah Ramadhan usai.