Tanggal 26 Oktober 2010 kita dikejutkan oleh letusan Gunung Merapi. Walaupun Merapi adalah gunung yang paling aktif di dunia, kita tetap saja terkejut. Apalagi mendengar puluhan korban jiwa yang disebabkannya, termasuk Mbah Maridjan, tokoh spiritual yang sering disebut sebagai juru kunci Gunung Merapi. Sejak tahun 1548, Merapi sudah meletus sebanyak 68 kali.
Hari ini (29/10), kita kembali dikejutkan oleh berita 8 gunung api lainnya di Indonesia mulai meningkat aktivitasnya. Kedelapan gunung tersebut berada dalam status ”Waspada”, yaitu: Gunung Anak Krakatau di Lampung, Gunung Bromo di Probolinggo dan Gunung Semeru di Lumajang (Jawa Timur), Gunung Sinabung di Karo (Sumatera Utara), Gunung Talang di Solok (Sumatera Barat), Gunung Papandayan di Garut (Jawa Barat), Gunung Slamet di Tegal dan Gunung Dieng di Wonosobo (Jawa Tengah). Status Waspada adalah level duapada tingkat isyarat gunung berapi yang berarti terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal, baik aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya.
Anak Krakatau adalah gunung atau pulau vulkanik di Selat Sunda yang tebentuk pasca meletusnya Gunung Krakatau sejak tahun 1927. Gunung Krakatau sendiri dikenal dengan letusan dahsyatnya pada tahun 1883 yang menyebabkan 36.000 korban jiwa. Suara ledakannya diberitakan terdengar sampai ribuan kilometer, antara lain terdengar di Perth, Australia dan Mauritus (berjarak 5.000 km). Ledakan tersebut dicatat dalam The Guiness Book of Records sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah. Pada tahun 2009, Anak Krakatau sempat meletus ratusan kali. Menurut Antara News, pada hari Rabu, 19 Agustus 2009, Anak Krakatau meletus sebanyak 297 kali (dalam satu hari saja).
Indonesia memang mempunyai banyak gunung api, yang terletak di dalam rangkaian gunung api di seputar Samudra Pasifik. Rangkaian ini biasa disebut Pacific Ring of Fire atau cukup disebut Ring of Fire. Panjang rangkaian berbentuk tapal kuda ini adalah sekitar 40.000 km, mulai dari Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Jepang, Alaska, Amerika Serikat, Meksiko, Guatemala, Nikaragua, Kolombia, Ekuador sampai Palung Peru. Sekitar 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang rangkaian Ring of Fire ini.
Lebih dahsyat lagi, karena Indonesia juga dekat dengan lintasan pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia (yang relatif bergerak ke arah utara) dan Pasifik. Pergerakan dan tumbukan antar lempeng tektonik inilah yang menyebabkan banyak gempa bumi di Indonesia. Gempa-gempa tersebut juga dapat berpengaruh pada aktivitas gunung api di Indonesia. Oleh karena itu dalam deretan 5 letusan gunung api yang terdahsyat di dunia sepanjang sejarah menurut majalah TIME, 2 di antaranya adalah gunung api di Indonesia: Krakatau dan Tambora.
Meletusnya Gunung Merapi 26 Oktober 2010 yang baru lalu yang masih diikuti beberapa letusan hari ini (29/10) menjadi salah satu momentum bagi gerakan sosial Pray for Indonesia, terutama melalui media internet. Lambang yang digunakan adalah pita hitam di samping lambang negara Garuda Pancasila. Logo ini digunakan banyak netizen, sebagai foto profil di banyak social media, seperti facebook dan twitter sebagai bentuk ungkapan belasungkawa dan dukungan bagi korban bencana alam di Indonesia. Gerakan ini didukung berbagai pihak menyikapi beberapa bencana alam di Indonesia akhir-akhir ini, antara lain banjir bandang di Wasior, gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat dan meletusnya Gunung Merapi. Paus Benediktus XVI pun dalam suatu audiensi di Vatikan pada hari Rabu, 27 Oktober 2010 menyatakan turut mendoakan dan meminta masyarakat internasional agar segera memberi bantuan bagi korban bencana alam di Indonesia.
Dalam film Lord of the Ring kita mengenal Fellowship of the Ring, persaudaraan yang terbentuk untuk menghancurkan "One RIng", sebuah cincin yang akan digunakan oleh si jahat Dark Lord Sauron untuk menaklukkan Middle Earth. Kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia, yang terletak di rangkaian Ring of Fire, semoga bisa membentuk Fellowship of the Ring of Fire, persaudaraan dan persahabatan untuk bisa saling membantu dalam bentuk apapun menyikapi kondisi akhir-akhir ini. Pray for Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H