Mohon tunggu...
Arif Setyo
Arif Setyo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Hidup di Mana Kerjanya Sama, Gajinya Beda

20 Juni 2017   06:45 Diperbarui: 20 Juni 2017   08:06 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita Hidup dimana Kerjanya sama, gajinya beda, paradigma ini memang benar-benar terjadi di negara indonesia tercinta ini. Sebagai contoh bukti nyata yaitu terdapat pada dunia pendidikan. terutama pada lembaga pendidikan, hal ini telah dibuktikan dengan adanya kesenjangan penghonoran pegawai atau guru dalam pelaksanaannya.

Apabila kita analisis lebih mendalam, didalam lembaga pendidikan terdapat guru/pendidik yang terdiri dari guru PNS sertifikasi, guru PNS non sertifikasi, guru non PNS sertifikasi, dan guru Non PNS non sertifikasi. yauti terdapat 4 macam guru sesuai dengan peringkat honor/gaji yang tertinggi hingga terbawah, yang fungsi dari ke-4 macam guru tersebut adalah sama-sama mencerdaskan anak bangsa dari kebodohan, yaitu tidak meninggalkan generasi yang lemah dengan cara menuntut ilmu.

Lebih lanjut lagi, Guru yang pertama adalah guru PNS sertifikasi, yaitu seorang guru yang telah diangkat pemerintah menjadi PNS yang menerima gaji sesuai dengan pangkat golongannya, serta juga memperoleh gaji sertifikasi juga sesuai dengan pangkat golongannya.

Guru dalam peringkat kedua yaitu guru PNS, yaitu seorang guru yang telah diangkat pemerintah menjadi PNS dan digaji sesuai dengan pangkat golongannya.

dan selanjutnya peringkat ke-3 adalah guru Non PNS Sertifikasi, yaitu guru tetap yayasan yang mengabdi kepada sekolah/madrasah lebih dari 10 tahun, dan telah lulus program sertifikasi, sehingga ia memperoleh penghargaan berupa gaji dari pemerintah berupa gaji sertifikasi yang biasanya 1,5 jt per bulan. akan tetapi, apabila guru tersebut sudah mendapat sk. impasing ia memeperoleh gaji sesuai dengan pangkat dan golongannya dalam sk. impasing tersebut.

akhirnya sampai pada peringkat ke-4, yaitu guru Non PNS non sertifikasi, yaitu seorang guru yang mengabdi pada sekolah/madrasah yang masa pengabdiannya kurang dari 10 tahun, dan juga biasanya merupakan para pemuda-pemudi bangsa yang baru lulus kuliah S-1, dan mencoba mengikuti jejak para gurunya dalam mengabdikan diri dan berkorban mencerdaskan anak bangsa. Apabila dianalisis diberbagai tempat lembaga pendidikan, gaji guru non PNS non sertifikasi ini jauh dibawah gaji UMR setiap kota/kabupaten.

Alangkah bervariasinya guru di negara ini, guru merupakan sosok yang paling penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak bangsa ini, berkat jasa guru dapat menciptakan para direktur perusahaan, pengusaha, dokter, dan berbagai jenis profesi pekerjaan lainnya.  akan tetapi honor/gaji yang mereka terima berbeda-beda, walaupun tugas mereka sama yaitu mencerdaskan anak bangsa.

akan tetapi dengan berbagai macam jenis guru tersebut, tidak menyurutkan rasa pengorbanan dan pengabdian kepada negara ini untuk mencerdaskan anak bangsa dari kebodohan.  dan jelas saja guru tetaplah menjadi guru, yang digugu dan ditiru dan juga guru merupakan pahlawan bagi negara indonesia ini yaitu pahlawan tanpa tanda jasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun