Pekerja sebagai individu cenderung kurang memperhatikan rekan kerja lain yang mengalami kesulitan. OCB sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan perilaku OCB yang kuat akan mampu tumbuh lebih baik dari pada perusahaan yang lain.Â
Dari penelitian sebelumnya oleh I Gede Edi (2018) ditemukan fakta bahwa jika sebuah organisasi memiliki karyawan atau tenaga kerja yang memahami OCB dengan baik akan berdampak positif bukan hanya bagi organisasi, tapi juga bagi masa depan karir karyawan tersebut.Â
Namun menurut Balino, Â Turnley, Nieholf (2004), dalam beberapa kasus mungkin lebih efektif untuk mencegah OCB dan memberikan bantuan bagi pekerjaan dengan tambahan komputer. Â
Indonesia berupaya menjadi 10 negara ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Sudah selayaknya atasan perusahaan di dalam melakukan penilaian terhadap karyawan dapat menjadikan OCB sebagai salah satu aspek penting yang akan menentukan tingkat penghargaan yang akan karyawan dapatkan dari perusahaan,Â
karena karyawan yang merasa diperhatikan dan dihargai atas perilaku dan sikap diluar peran wajib mereka akan memiliki komitmen dan loyalitas untuk tetap bertahan di perusahaan walaupun mereka dalam masa-masa sulit,Â
terutama disaat perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan di tengah terpaan pandemic Covid -19 yang berimbas pada hampir di semua sektor kehidupan. Kinerja perusahaan akan baik jika dapat memahami faktor pentingnya OCB karyawan, bisa dipengaruhi karena komitmen, loyalitaloyalitas, beban kerja ataupun kepuasan yang dialami karyawan di perusahaan mereka bekerja. OCB sering dikaitkan dengan hal tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H