Kematian yang dirindu waktu
tiba menderu tanpa permisi
Mengapa segala keji
Harus terpatri
Ditanggung diri
Ditanggung jasad perih tak terperi
Kabarku, kabar sumbang
Bertahun-tahun ragaku kaku meminta jawab
Dari misteri manusia terlaknat
Tubuhku dirudapaksa
Pacarku dibunuh siksa
Jasadku menanggung derita
Keluargaku tak kuasa hingga habis air mata
Semua orang iba, semua orang jadi juru bicaraku
Kematian indah yang dirindu, kini tinggal angan palsu
Bila kau bertemu siapa pembunuhku?
Tolong tanyakan jasad yang mengiba
Tubuh dan raga yang meronta
Vina berkata : "Apa kabar diriku?"
Alangkah keji manusia
Ia bisa lebih bengis dari Harimau Sumatera
Lebih sadis dari penjaga nerakaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!