Mohon tunggu...
Arif Yudistira
Arif Yudistira Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka Ngopi, dan jalan-jalan heppy.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jihad Pak Matius

15 November 2023   14:32 Diperbarui: 15 November 2023   14:38 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Richard Devon

Diantara semua paparan itu saya lebih tertarik dan terngiang dengan ungkapan Pak Matius Ho. "Percuma beragama kalau kita tidak memberi manfaat dan berbuat untuk orang lain."

Ucapan itu seperti spirit jihadnya Pak Matius dari hati. Tak mungkin Pak Matius melakukan lawatan ke berbagai negara, mengundang tokoh agama dari belahan dunia untuk bicara masalah perdamaian, hak asasi manusia dan juga LKLB tanpa semangat jihad. Jihad Pak Matius ini tidak mudah, tantangannya besar, tetapi Pak Matius seperti tak gentar dan terus berjalan. Semangat itu membuat saya terpecut.

Dalam batin saya, rasanya Pak Matius tidak pernah puas meski alumni LKLB sudah 6.000 an. Demi apa? Demi Indonesia damai, demi apa? Demi jihad kemanusiaan. Pak Matius menggandeng Kementrian, Organisasi masyarakat, sekolah, kampus. Ia seperti menyatukan simpul-simpul Indonesia dan dunia tentang satu visi bersama "To build the peaceful and the better world"

Dalam satu sesi bersama pembicara dari Vietnam saya tertegun akan kisah di Vietnam membangun perdamaian. Di sana, banyak program untuk para remaja, masyarakat beragama, sampai para tokoh agama diberi ruang dialog dan forum untuk menggagas kebijakan, pencegahan masalah dan upaya menjaga kerukunan dan perdamaian. "Meski di negara kami tidak ada konflik, kami ingin terus belajar dan menjaga bersama-sama negeri Vietnam dari masalah-masalah konflik antar umat agama dan cara penangananya dari seluruh dunia."

Saya tercenung sembari memikirkan mengapa di Indonesia mudah sekali menyulut konflik dengan motif agama?

Tugas saya, Pak Matius dan semua alumni LKLB masih banyak. Di Vietnam aja yang damai terus bergerak, masak di Indonesia pada diam? Gak Lucu Dong.

Jihad Pak Matius ini mengingatkan saya pada Buya, pada Buya Azyumardi Azra, Romo Beni, Romo Mangun, Sindhunata, dan juga Gus Baha. Mereka sama-sama berjuang menembus sekat agama untuk sama-sama merenungkan bahwa kebermaknaan agama di Indonesia tidak akan bergerak jauh dan akan terus menjadi umat sumbu pendek selama agama belum merasuk dalam sanubari menjadi suluh yang membawa umatnya untuk bergerak dari mental pasif ke positif. Itulah saya rasa jihad Pak Matius Ho yang saya resapi menjelang menutup hari kali ini.

"Pak Matius Ho, tenang saja Pak, tenang saja Pak, saya turut serta dalam Jihad Pak Matius. Ini bukan pidato Gibran loh....Loh loh  loh Gak Bahaya Toh....

Jakarta, 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun