Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... -

@arifrahman_id\r\n\r\nwww.semestaberpikir.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Uang Jajan

28 Mei 2013   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:52 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang anak duduk sambil tersenyum-senyum sendiri  mengulum permen manisnya didepan rumah. Ah, permen yang nikmat sekali. Sambil menghisap permen yang nikmat itu sang anak teringat peristiwa beberapa saat yang lalu, ketika ia meraung-raung menangis disamping  sang bunda tercinta, mengtakan uang jajannya hilang. Memang hilang sebenarnya. Bunda yang baik seperti bunda kita dirumah tersenyum dan mengganti uang jajan hari itu. Dan pengaruhnya, suara raung tangisan itu mendadak berhenti. Dan bibir munggil tokoh kita beransur melukis senyuman, berjingkrak, lalu berlari menapak jalan menuju warung samping rumah. Maka dapatlah si anak menikmati permen manisnya.
Disebalik senyumnya, si anak  berpikir, besok aku akan melakukan hal yang sama untuk mendapatkan jajan lebih. Huaahm,, permen sudah habis, waktunya tidur siang.
Mereka anak-anak yang ada didunia hari ini. Mampukah kita memberantas korupsi, sampai kecikal bakalnya??
Maret, 23 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun