Bencana Banjir yang Ada di Jakarta Pusat

Indonesia merupakan nega kepulauan yang secara geografis berada pada pertautan tiga kerak bumi yaitu kerak Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Letak pada pertemuan tiga kerak bumi ini berakibat pada daratan yang mudah goyah, berubah posisi serta terancam musibah alam seperti longsor dan gempa bumi. Lokasinya yang berada pada garis khatulistiwa menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca sehingga menimbulkan ancaman  bencana berupa badai dan banjir

Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, memiliki geografis yang rentan terhadap bencana alam, terutama bencana banjir. Wilayah DKI Jakarta memiliki ciri curah hujan yang tinggi, terutama pada musim penghujan, yang dapat mengakibatkan bencana banjir. Banjir di Jakarta tidak hanya menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan harta benda, tetapi juga menimbulkan berbagai penyakit dan kerugian ekonomi yang signifikan.

Bencana banjir di Jakarta dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim global yang meningkatkan intensitas hujan, lokasi Jakarta yang berada di daratan rendah, serta kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan yang dapat menghambat aliran air. 

Penyebab lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan bencana banjir, serta kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan bencana.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta telah mengalami beberapa bencana banjir yang signifikan, seperti pada awal tahun 2020, yang mengakibatkan kerugian yang besar dan menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab bencana banjir di Jakarta, serta menawarkan solusi yang efektif dalam penanggulangan dan penanganan bencana tersebut.

Dalam penelitian ini, kita akan fokus pada kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan bencana banjir di Kelurahan Kampung Melayu, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat kinerja BPBD dalam melakukan penanganan bencana banjir. 

Selain itu, kita juga akan meneliti tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan bencana banjir dan bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam penanggulangan bencana tersebut.

Bencana tidak hanya sebatas bencana alam, namun juga terdapat bencana yang disebabkan oleh manusia. Salah satu bencana yang disebabkan oleh manusia adalah bencana sosial. Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa yang melibatkan manusia seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror. Kecamatan Johar Baru terkenal sebagai kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 60.433Jiwa/Km2. 

Kondisi tersebut membuatnya termasuk sebagai wilayah permukiman terpadat se-Asia Tenggara. Kepadatan penduduk dalam permukimannya tersebut diperparah dengan terkenalnya Johar Baru sebagai wilayah Tawuran antar geng Remaja. Penelitian ini mencoba menggali penyebab tawuran tersebut dapat terjadi terkait dengan kondisi densitas spasial yang tinggi, disusul dengan memberi solusi mitigasi dalam bentuk mitigasi spasial berbasis ilmu arsitektur.

Penyebab Bencana Banjir di Jakarta Pusat

Penyebab bencana banjir di Jakarta Pusat adalah kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan yang dapat menghambat aliran air. Kebiasaan ini menyebabkan saluran air tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga air yang mengalir tidak dapat dikeluarkan dengan efektif. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan adalah faktor utama penyebab banjir di wilayah DKI Jakarta.