Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - instagram : @studywithariffamily

Bekerja untuk program Educational Life. Penelitian saya selama beberapa tahun terakhir berpusat pada teknologi dan bisnis skala kecil. Creator Inc (Bentang Pustaka) dan Make Your Story Matter (Gramedia Pustaka) adalah buku yang mengupas soal marketing dan karir di era sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Edukasi Sejak Dini, Sejahtera Sampai Nanti [Study Of The Rich]

30 September 2014   22:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:54 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“If you born poor, it’s not your mistake.

Ifyou die poor, it’s really your mistake” (Donald Trump)



Tahun 2009 lalu, Indonesia mendapat undangan untuk pertama kalinya dalam G20, kelompok 20 besar negara dengan GDP [gross Domestic Bruto] terbesar di dunia. Yakni negara dengan pendapatan perkapita yang besar [untuk pendapatan perkapita dikalikan dengan jumlah penduduk]. Dikelompok elite ini Indonesia merupakan negara satu-satunya dari ASEAN yang menjadi anggota, artinya yang terbaik dari sisi GDP. G20 adalah reperesentatif perdagangan domestik bruto (PDB) sebesar (50 Triliun USD) 80% dari perdagangan dunia dan dua pertiga penduduk dunia.

Dan pada bulan Mei 2014 lalu, Indonesia naik ke peringkat 10 ekonomi dunia, setelah AS, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris. Hasil ini menunjukkan bahwa pendapatan per kapita masyarakat Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.

Pencapaian ini menunjukkan proses transformasi tengah terjadi, kelas masyarakat mengalami kenaikan, dari yang dulunya miskin menjadi menengah, yang menengah menjadi kaya dan yang kaya, menjadi lebih kaya. Bahkan konsultan Properti Knight Frank memperkirakan pertumbuhan orang-orang super kaya di Indonesia akan meningkat 144% dalam 10 tahun ke depan.

Tinggi rendahnya PDB dan pendapatan per kapita suatu negara oleh Bank Dunia tahun 2003 dikategorikan kedalam 4 kelompok berdasarkan pendapatan perkapita yakni :

·Low Incomes Economies yakni negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 675 atau kurang

·Lower Midle Income Economies yakni negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 675 – $ 2.695

·Upper Midle Income Economies yakni negara-negara yang memiliki PNB perkapita sekitar $ 2.695 - $ 8.335

·Hight Income Economies yakni negara-negara yang memiliki PNB perkapita $ 8.335 atau lebih

Namun disaat yang hampir sama, hal paradox terjadi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai dengan September 2013 mencapai 28,55 juta orang (11,47 persen), jumlah ini meningkat dibandingkan dengan pencatatan sebelumnya. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Study Of The Rich

Penelitian dari BCG Wealth Market Database, yang dimuat dalam buku The Secret Of Wealth Management menyampaikan bahwa 3% penduduk dunia menguasai 70% kekayaan dunia.

Nielson Media Research memperkuat penelitian tersebut dengan mengatakan hanya 3% orang yang berhasil dalam kehidupannya. Dan jika kekayaan yang 70% tersebut dibagi merata ke seluruh manusia di bumi ini yang jumlahnya sekitar 7 miliar, maka diperkirakan dalam 5-10 tahun ke depan komposisinya akan kembali seperti semula, yakni 70% kekayaan itu akan dimiliki oleh 3% dari orang-orang kaya. Benarkah demikian?

Orang kaya atau menjadi kaya karena mereka berpikir dengan cara-cara tertentu, merasa dengan cara-cara tertentu dan melakukan hal-hal yang tertentu pula, yang tidak sama dengan orang-orang kebanyakan. Dan di Indonesia, fenomena ini pun berlaku sama, bertumbuhnya jumlah kelas menengah di Indonesia, justru tidak diiringi dengan kesejahteraan yang merata, maka yang terlihat kemudian yang kaya semakin kaya, dan yang lainnya tetap atau biasa-biasa saja.

Who’s The Rich?

Robert Collier dalam bukunya The Secret of the Ages menuliskan hasil survey yang menarik, temuannya dari setiap 100 orang berusia 25 tahun yang diikuti perjalanan hidupnya adalah :

·66 (66%) diantaranya akan hidup sampai usia 65 tahun, dan 34 lainnya meninggal.

·Dari 66 orang ini, lima orang masih harus mencari nafkah sampai usia 65 tahun.

·Empat orang akan cukup kaya atau sejahtera

·Hanya satu yang akan menjadi kaya

·Dan 56 (85%) sisanya akan bergantung pada keluarga mereka, atau pensiun mereka, atau masyarakat, atau jaminan sosial.

Ini artinya, 90% jumlah penduduk yang usianya diatas 65 tahun, hidupnya masih harus bekerja dan tergantung dengan orang lain, mereka tidak bisa berdiri sendiri. Mereka akan bergantung pada keluarga mereka, para orang tua yang setiap bulannya harus menunggu kiriman dari anaknya hanya untuk membeli makanan. Sebagian ada yang menumpang pada adiknya, kakaknya, saudaranya, atau mereka tinggal di panti-panti jompo.Sementara 4% diantaranya akan sejahtera dan hanya 1% yang akan menjadi kaya.

Apa definisi kaya dan strata kesejahteraan?

Klasifikasi kekayaan dari bank dunia adalah sebagai berikut :

·Miskin$25,000 atau kurang /tahun

·Middle Class$25,000 sampai dengan $100,000 / tahun

·Affluent$100,000 sampai $1,000,000 /tahun

·Kaya$1,000,000 atau lebih / tahun

·Super Kaya$1,000,000 atau lebih per bulan

Lembaga survey lainnya seperti Knight Frank bahkan mengklasifikasi orang super kaya menjadi 3 kategori yaitu Ultra High Net Worth Individualis (UHNWIs) atau orang kaya yang memiliki jumlah aset investasi lebih dari US$ 30 juta dan tidak termasuk rumah tinggal utama. Kategori Centa Millionare dengan kekayaan di atas US$ 100 juta dan Billionaire dengan kekayaan di atas US$ 1 miliar.

Sekarang, mari kita bandingkan statistik diatas dengan data demografi Indonesia.

Jumlah penduduk Indonesia Tahun 2010

Age Group

Tahun 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun