Peluang meraih gaji tinggi sulit diraih, tidak mampu liburan, membeli kendaraan baru, membeli rumah di lingkungan yang aman atau membayar asuransi kesehatan. Bahkan tidak mampu membiayai anak kuliah tanpa harus berutang dalam jumlah besar. Sementara, hal-hal tersebut adalah sesuatu yang dimiliki oleh orang lain. Pada akhirnya, membeli tiket lotere adalah satu-satunya waktu dalam hidup di mana mereka bisa memiliki mimpi yang seolah nyata, mampu memenuhi kebutuhan untuk memiliki barang-barang bagus.
Lotere yang dibeli, adalah harga yang dibayarkan oleh para masyarakat perpenghasilan rendah tersebut untuk membeli mimpi. Bertaruh dadu pada imbal hasil 'Harapan'.
Algoritma Judi Online
Masyarakat miskin di Indonesia, bisa jadi punya perspektif sama. Judi adalah jalan mudah yang mereka lakukan untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Bahkan mungkin, satu-satunya jalan untuk meningkatkan kekayaan. Yang membedakan dengan masyarakat miskin di Amerika, mereka mempertaruhkan uangnya melalui lotere yang punya skala probabilitas sangat kecil, namun memungkinkan sedikit di antaranya mendapatkan hasil besar. Sementara judi online, memiliki algoritma yang didesain dengan tujuan khusus yang sangat berpotensi tidak memberikan imbal hasil besar kepada pemainnya.
Dikutip dari laman www.intisari.grid.id, algoritma judi online dibagi dalam beberapa jenis, tergantung pada tujuan dan strategi dari penyedia layanannya. Ada algoritma yang bekerja dengan cara memberikan kemenangan kecil kepada pemain pada putaran-putaran awal, lalu memberikan kekalahan besar pada putaran-putaran selanjutnya. Ada algoritma yang bekerja dengan cara memberikan kemenangan dan kekalahan secara bergantian kepada pemain, dengan jumlah yang bervariasi. Tujuannya agar pemain merasa bahwa permainan dimainkan adil dan berdasarkan keberuntungan.
Ada pula algoritma yang bekerja dengan cara memberikan kemenangan besar kepada pemain pada putaran-putaran tertentu, lalu memberikan kekalahan besar kepada pemain pada putaran-putaran selanjutnya. Hal ini agar pemain tergoda untuk meningkatkan taruhan atau bermain lebih lama.
Sekalipun mekanisme lotere tidak boleh disebut lebih baik, namun skema algoritma judi online memang di desain secara sengaja dengan komputerisasi agar pemain tidak bisa meraih keuntungan.
Belajar dari William "Bud" Post
Kisah William "Bud" Post III bisa menjadi pembelajaran bagi kita. Post pemenang jackpot Lotere Pennsylvania senilai $16,2 juta di tahun 1988, menjadi salah satu orang yang tercepat dalam meraih kekayaan, pun salah satu yang tercepat dalam kebangkrutan. Post menghabiskan lebih dari $300,000 untuk hadiah dan investasi seperti lisensi minuman keras, sewa restoran di Florida, lot mobil bekas, dan twin- pesawat bermesin (walaupun tidak memiliki izin pilot) sebagaimana disebutkan dalam wikipedia. Hanya dalam waktu tiga bulan, utangnya berjumlah $500.000. Tahun berikutnya, dia membeli sebuah rumah besar di Oil City, Pennsylvania, seharga $395.000.
Post juga terancum dibunuh oleh saudaranya terkait warisan. Kemudian digugat oleh mantan pacarnya untuk mendapat bagian kemenangan. Pada akhir hidupnya, Post memiliki hutang sebesar $1 juta. Ia mengatakan, merasa lebih bahagia ketika miskin.
Dari William Post kita belajar, setiap orang memiliki kapasitas diri yang berbeda, termasuk dalam mengelola kekayaannya. Memiliki kekayaan besar dengan kapasitas keilmuan yang terbatas terutama soal keuangan, justru membuat kita kehilangan banyak hal. Judi apapun bentuk dan mekanismenya, adalah kebohongan yang menjanjikan kekayaan, sebagaimana disampaikan Bang Haji lewat lirik lagunya, kalaupun kau kaya itu awal dari kemiskinan.