Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah memasuki dunia kerja dengan karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang pesat, perubahan sosial yang dinamis, dan globalisasi yang masif, Gen Z membawa angin segar dengan inovasi dan keterampilan digital yang mumpuni. Namun, mereka juga menghadapi tantangan dalam menavigasi ekspektasi tradisional di lingkungan kerja. Fenomena ini menciptakan dikotomi menarik antara cara kerja lama dan pendekatan baru. Dalam perspektif Islam, nilai-nilai kerja yang mereka bawa dapat dilihat sebagai peluang untuk memperkuat prinsip profesionalisme yang berlandaskan akhlak mulia.
Gen Z dikenal memprioritaskan keseimbangan kehidupan pribadi (work-life balance) dan makna dalam pekerjaan. Dalam Islam, konsep ini sejalan dengan prinsip mizan (keseimbangan) yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Allah berfirman:
"Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan timbangan (keseimbangan)" (QS. Ar-Rahman: 7).
Bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga sebagai sarana ibadah dan kontribusi kepada masyarakat. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi Gen Z untuk memilih pekerjaan yang membawa manfaat (maslahah) bagi orang lain, seraya memastikan bahwa tujuan mereka selaras dengan keridhaan Allah.
Sebagai generasi yang terhubung dengan teknologi sejak dini, Gen Z memiliki keterampilan yang unggul dalam memanfaatkan alat digital. Islam mendorong umatnya untuk terus belajar dan memanfaatkan teknologi demi kebaikan. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad).
Namun, tantangan muncul ketika teknologi mengalihkan fokus atau mendorong perilaku konsumtif. Dalam hal ini, penting bagi Gen Z untuk mengedepankan ihsan (kesungguhan) dan amanah (kepercayaan) dalam bekerja, memastikan bahwa teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan bukan sebaliknya.
Jiwa kewirausahaan Gen Z selaras dengan semangat Islam yang menghargai usaha mandiri. Rasulullah SAW sendiri adalah seorang pedagang yang dikenal jujur dan amanah. Generasi ini dapat belajar dari contoh beliau untuk membangun bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga menerapkan prinsip keadilan dan keberkahan.
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. Al-Baqarah: 275).
Gen Z dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam seperti keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial dalam aktivitas bisnis mereka.