Selain itu, cinta kepada remaja juga harus ditunjukkan melalui pengakuan dan penghargaan atas usaha mereka. Pada masa remaja, anak-anak sering kali merasa bahwa upaya mereka tidak cukup dihargai, baik di sekolah maupun di rumah. Orang tua yang mencintai anak-anak mereka dengan aksi nyata akan selalu mencari momen untuk mengakui usaha dan pencapaian anak-anak mereka, tidak peduli seberapa kecil atau besar. Misalnya, ketika anak berhasil menyelesaikan tugas sekolah yang sulit atau menunjukkan tanggung jawab di rumah, orang tua bisa memberikan apresiasi dengan berkata, “Ayah/Ibu sangat bangga dengan usahamu. Ini adalah hasil dari kerja kerasmu, dan kami menghargainya.” Dengan memberikan apresiasi seperti ini, cinta orang tua akan terasa lebih nyata dan memberikan dampak positif bagi perkembangan remaja.
Cinta dalam aksi juga berarti orang tua bersedia untuk memberikan konsekuensi yang adil ketika anak melakukan kesalahan. Disiplin yang diterapkan dengan cinta tidak dimaksudkan untuk menghukum, melainkan untuk membimbing anak kembali ke jalan yang benar. Sebagaimana Allah SWT memberikan ujian kepada hamba-Nya untuk mengembalikan mereka kepada kebenaran, orang tua juga harus menerapkan disiplin dengan tujuan untuk kebaikan anak. Misalnya, ketika seorang remaja melanggar aturan yang telah disepakati, orang tua bisa berkata, “Kami mencintaimu, dan itulah sebabnya kami harus menegakkan aturan ini. Kami ingin kamu belajar dari kesalahan ini agar kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.” Dengan cara ini, orang tua menunjukkan cinta melalui tindakan yang adil dan bertujuan untuk mendidik.
Cinta kepada remaja bukanlah sekadar perasaan yang tersimpan dalam hati. Cinta harus terlihat dan terasa melalui aksi nyata—melalui dukungan, bimbingan, penghargaan, dan disiplin yang penuh kasih. Ketika cinta diwujudkan dalam tindakan, remaja akan merasa lebih dihargai, didukung, dan dipahami. Mereka akan lebih terbuka untuk berkomunikasi dengan orang tua, lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup, dan lebih mampu membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga.
Sebagai penutup, cinta kepada remaja adalah cinta yang aktif—cinta yang melibatkan kehadiran nyata, perhatian tulus, dan tindakan yang konsisten. Cinta ini tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan yang membuktikan bahwa orang tua selalu ada untuk anak-anak mereka, baik di saat suka maupun duka. Dengan cinta yang diwujudkan dalam aksi, kita tidak hanya menunjukkan kasih sayang kepada remaja, tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi individu yang kuat, bertanggung jawab, dan penuh kasih sayang.
Allahu a`lam bishowwab.
Selamat beraktifitas ayah bunda. Ada anak anak yang senantiasa butuh cinta kita para orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H