Mohon tunggu...
Arif Prabowo
Arif Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - UIN KH Abdurrahman Wahid, Yayasan Al Ummah, PAUD IT/ TKIT/ SDIT Ulul Albab, SMP/SMA IT Assalaam Boardinng School

Menyukai pengelolaan Sumber Daya Manusia, Keluarga, Keayahan, masih belajar pendidikan yang bijak di era berlimpahnya informasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Profil Rujukan: Menemukan Pedoman dalam Mendidik Anak

12 September 2024   07:45 Diperbarui: 12 September 2024   07:46 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Bapak Ibu, Ayah bunda, kita sama sama belajar lagi ya.

Di dunia yang semakin rumit ini, membesarkan anak remaja bisa terasa seperti berjalan di atas tali—goyah dan penuh risiko. Setiap zaman Orang tua dihadapkan pada berbagai tantangan: orang tua sekarang dihadapkan pada  teknologi yang berkembang pesat, nilai-nilai baru lintas budaya yang sering kali bertentangan dengan tradisi, hingga pengaruh lingkungan yang sulit dikontrol. Di tengah “gempuran” ini, satu hal menjadi sangat jelas: kita butuh profil rujukan dalam pengasuhan, sebuah pedoman yang bisa dipegang erat untuk menavigasi masa-masa penuh perubahan ini.

Mengapa profil rujukan ini sangat penting? Tanpa arahan yang jelas, banyak orang tua bisa tersesat di tengah keragaman pendekatan pengasuhan. Ahli ini mengatakan ini, ahli lain mengatakan itu, dst. Maka profil rujukan bukan hanya daftar aturan, tetapi sebuah gambaran komprehensif yang legkap  tentang peran orang tua dalam mendidik anak, sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama yang kita yakini tentunya. Ini adalah kunci untuk menentukan tujuan pengasuhan yang lebih terarah dan konsisten, yang menghindarkan kita dari kebingungan dalam menentukan arah terbaik bagi perkembangan anak-anak kita tercinta.

Dalam konteks Islam, pengasuhan anak bukan sekadar membesarkan mereka dengan baik, tetapi juga membentuk karakter yang tangguh dan berakhlak mulia. Profil rujukan menjadi "kompas" yang membimbing orang tua agar anak-anak mereka tumbuh dengan nilai-nilai yang kokoh dan siap menghadapi tantangan dunia modern. Syaikh Abdullah Nasih Ulwan dalam Tarbiyatul Aulad fil Islam menekankan bahwa pengasuhan anak mencakup pendidikan fisik, mental, sosial, dan spiritual, yang membutuhkan keterlibatan aktif dari kedua orang tua berdasarkan pedoman yang jelas.

Penelitian dari American Psychological Association mendukung pandangan ini, menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan pengasuhan yang konsisten dan penuh kasih, serta memiliki profil rujukan yang jelas, cenderung lebih berhasil mengembangkan kepercayaan diri, kontrol diri, dan kemampuan sosial yang baik. bahwa pengasuhan yang penuh kasih dan konsisten secara signifikan meningkatkan kepercayaan diri, kontrol diri, dan kemampuan sosial anak-anak. Hal ini terutama terlihat dalam gaya pengasuhan otoritatif, yang menggabungkan dukungan emosional dengan harapan yang jelas, yang mengarah pada peningkatan kompetensi sosial dan regulasi emosional(Yang, 2024)

Memiliki profil rujukan yang jelas dalam pengasuhan bukan hanya soal teori, tetapi juga tentang praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Profil ini harus mencerminkan keseimbangan antara kasih sayang dan ketegasan, antara kebebasan dan tanggung jawab. Profil rujukan ini akan membantu orang tua memahami peran mereka dengan lebih baik, termasuk kapan harus mendampingi dengan penuh kelembutan dan kapan harus menetapkan batas yang tegas demi kebaikan anak.

Dalam pengasuhan Islami, profil rujukan ini mencakup peran ayah dan ibu yang berbeda namun saling melengkapi. Ayah berperan sebagai pemimpin keluarga yang memberikan arahan dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan anak, sementara ibu berperan sebagai penjaga hati, yang membangun suasana cinta dan empati di dalam rumah. Kedua peran ini, ketika dilakukan dengan seimbang, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan anak yang sehat secara emosional, spiritual, dan sosial.  “Keseimbangan adalah kunci dalam setiap peran pengasuhan; terlalu keras bisa mematahkan, terlalu lembut bisa melemahkan.”

Profil rujukan ini juga harus mempertimbangkan kebutuhan anak di berbagai tahap perkembangannya. Misalnya, ketika anak-anak memasuki masa remaja, mereka membutuhkan lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi identitas mereka sendiri, tetapi tetap membutuhkan bimbingan yang jelas dari orang tua. Orang tua yang secara aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka memberikan stabilitas emosional, yang penting untuk perkembangan yang sehat selama periode kritis ini(LUBIANSKY, 2023)

Langkah pertama dalam membangun profil rujukan yang kuat adalah dengan mengenali kekuatan dan kelemahan masing-masing orang tua dalam peran mereka. Seorang ayah mungkin memiliki kecenderungan untuk memberikan nasihat atau menegakkan disiplin, sementara seorang ibu mungkin lebih condong pada memberikan kenyamanan dan dukungan emosional. Menyadari peran masing-masing membantu menciptakan sinergi yang optimal dalam pengasuhan. Kedua peran ini tidak saling bertentangan, tetapi justru melengkapi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan anak secara holistik.

Di masa yang penuh tantangan ini, profil rujukan juga harus adaptif. Dunia terus berubah, dan dengan itu datang tantangan baru dalam pengasuhan. Orang tua harus terus belajar, terbuka terhadap pendekatan baru, dan fleksibel dalam menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan yang sesuai dengan perkembangan zaman, tanpa kehilangan nilai-nilai fundamental yang ingin ditanamkan.  Hal ini penting dilakukan untuk terus belajar dan bisa dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna dengan anak-anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun