Bismillah,
Pembaca , kita lanjut ke peran ibu,
Ketika kita berbicara tentang peran ibu dalam kehidupan anak, kita sering kali mengingat cinta yang tanpa syarat, kasih sayang yang tak terbatas, dan pengorbanan yang tulus. Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan anak, terutama pada masa-masa awal kehidupan. banyak memori kecil kita adalah bersama ibu, karena ibu selalu bersama kita sejak kecil.
kebersamaan itu bergeser ketika anak mulai beranjak remaja. Ketika anak-anak beranjak remaja, tantangan baru muncul dalam menjaga dan memperkuat ikatan emosional ini. Di sinilah pentingnya belajar dari "ibu sejati" yang mampu membangun bonding yang kuat dengan anak-anak mereka, bahkan di tengah berbagai tantangan dan perubahan.
Seorang ibu sejati adalah sosok yang mampu mencintai dengan lembut, tetapi juga tegas saat diperlukan. Kasih sayang seorang ibu terasa lebih lembut dan halus dibandingkan dengan kasih sayang seorang ayah, menyentuh hati anak dengan cara yang unik dan mendalam.
Belajar dari kisah Maryam AS, ibu dari Nabi Isa AS, kita melihat bagaimana seorang ibu bisa menjadi simbol kasih sayang yang mendalam, tetapi juga kekuatan yang luar biasa.
Ketika Maryam AS menghadapi berbagai ujian berat, ia tidak hanya menunjukkan kesabaran yang luar biasa, tetapi juga tetap menjaga kehangatan hubungan dengan putranya, Isa AS. Kisah ini terdapat pada QS Maryam 16- 36.
Penelitian dari Journal of Child Development menunjukkan bahwa hubungan ibu yang hangat dan responsif terhadap kebutuhan emosional anak-anak mereka dapat memperkuat rasa percaya diri dan mengurangi risiko masalah perilaku di masa remaja. Remaja yang merasa dekat dengan ibu mereka cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola stres dan menghadapi tantangan hidup . Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran ibu dalam membangun fondasi emosional yang kuat bagi anak-anak mereka.
Faktanya, membangun ikatan yang kuat dengan anak remaja tidak selalu mudah. Remaja sering kali menghadapi gejolak emosi, perubahan hormon, dan pencarian identitas yang membuat mereka lebih sensitif dan mudah merasa tidak dimengerti. Di sinilah peran ibu sejati menjadi sangat penting—mampu mendengarkan tanpa menghakimi, memberi nasihat tanpa memaksa, dan tetap hadir dengan penuh kasih sayang meskipun kadang harus berjarak.
Seperti yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali, “Cinta seorang ibu adalah energi yang mengalir dari hati ke hati, yang mampu menenangkan jiwa yang gelisah dan mengarahkan pada kebaikan” .
Hubungan emosional antara ibu dan anak sangat penting untuk kesejahteraan psikologis. Al-Ghazali menekankan perlunya komunikasi penuh perhatian, yang membantu anak-anak merasa aman dan memahaminya (Mighfar, 2023).