Seorang ibu sejati juga memahami pentingnya memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Remaja tidak hanya belajar dari apa yang mereka dengar, tetapi juga dari apa yang mereka lihat. Ketika ibu menunjukkan perilaku yang baik, seperti kesabaran, kejujuran, dan empati, anak-anak secara alami akan mengikuti jejak tersebut.
Sebuah penelitian, Intervensi berbasis komunitas telah menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik di antara ibu berkorelasi dengan peningkatan hasil psikososial, termasuk efikasi diri dan dukungan sosial, yang sangat penting untuk pengasuhan yang efektif("Active Moms: A Feasibility Study of a Community-Based and Home-Based Physical Activity Intervention for Low-Income, Ethnic-Minority Mothers", 2022).
Lebih dari itu, seorang ibu sejati tahu kapan harus memberikan kebebasan kepada anak-anak mereka untuk membuat keputusan sendiri. Remaja membutuhkan ruang untuk mengeksplorasi dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, tetapi mereka juga membutuhkan panduan yang bijaksana. Dalam Islam, kita diajarkan untuk memberikan nasihat yang baik kepada anak-anak tanpa memaksakan.
Ibu memahami bahwa kasih sayang kepada anak remaja harus ditunjukkan dengan cara yang lebih halus namun penuh makna. Ketika anak-anak memasuki masa remaja, kebutuhan emosional mereka berubah; mereka tidak lagi membutuhkan perawatan fisik yang intens seperti saat kecil, tetapi lebih memerlukan dukungan emosional dan spiritual yang konstan.
Di sinilah keunikan kasih sayang seorang ibu sangat berperan. Dengan kelembutan dan kesabaran, ibu bisa menjadi sahabat terbaik bagi anak remaja mereka, membantu mereka melewati masa-masa sulit pencarian jati diri.
Kasih sayang ibu sering kali dirasakan melalui tindakan kecil, seperti mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan pelukan ketika anak merasa sedih, atau mengirim pesan singkat penuh semangat ketika anak merasa cemas. Studi menunjukkan bahwa tindakan-tindakan kecil ini, meskipun tampak sederhana, dapat memberikan efek yang luar biasa pada kesejahteraan emosional anak remaja. Remaja yang merasa didukung dan dicintai oleh ibu mereka cenderung lebih mampu menghadapi tekanan dan lebih sedikit mengalami gangguan kecemasan .
Dukungan orang tua, terutama dari ibu melalui gerakan kecil seperti mendengarkan dan menghibur, secara signifikan berdampak pada kesejahteraan emosional remaja, mengurangi stres dan gangguan kecemasan. (Deepika Gaur,Sandhya Gupta, 2024 - International journal of psychological research)
Selain itu, ibu juga memahami pentingnya memberikan waktu dan perhatian yang berkualitas kepada anak remaja. Dalam era digital saat ini, di mana waktu bersama sering kali tergantikan oleh layar gawai, meluangkan waktu khusus untuk berbicara tatap muka menjadi semakin penting. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu hadir sepenuh hati dalam setiap interaksi, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya.
Ketika seorang ibu memberikan perhatian penuh kepada anaknya, dia tidak hanya menunjukkan kasih sayang, tetapi juga memberikan rasa aman yang mendalam kepada anaknya .
Namun, ibu juga perlu tahu kapan harus melepaskan. Remaja membutuhkan ruang untuk mengeksplorasi dunia mereka sendiri, membuat kesalahan, dan belajar dari pengalaman. Di sinilah peran ibu sebagai pemandu spiritual menjadi sangat penting. Ibu bisa berperan sebagai penasihat yang bijak, yang selalu siap memberikan nasihat dan bimbingan ketika dibutuhkan.
Imam Ibnul Qayyim Al-Jawziyyah menekankan bahwa, “Seorang ibu yang bijak adalah yang mampu mengarahkan anaknya dengan lembut, memberikan dukungan saat diperlukan, dan membiarkan anak menemukan jalannya sendiri dengan penuh keyakinan” .