Mohon tunggu...
Arif Pocel
Arif Pocel Mohon Tunggu... -

Deshi Bashara | tukang foto | tukang rekam video | panacea

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

24 Maret 2014   18:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah harus lebih serius memperhatikan masalah kualitas SDM dalam menyongsong economic border less country yang disebut Asean Economic Community (AEC) atau lebih akrab dikenal Masyarakat Ekonomi ASEAN  (MEA) pada 2015.

Pelaksanaan MEA ini diikuti oleh 10 negara anggota ASEAN yang memiliki total penduduk 600 juta jiwa dan sekitar 43% jumlah penduduk ASEAN itu berada di Indonesia. Artinya, pelaksanaan MEA  sebenarnya akan menempatkan Indonesia sebagai pasar utama yang besar, baik untuk arus barang maupun arus investasi.

Namun menurut Prof. Sarlito Wirawan Sarwono Guru Besar Psikologi UI, masyarakat Indonesia sebenarnya siap, yang tidak siap adalah sistemnya. “Sistem di republik ini yang menyebabkan masyarakat yang paling kreatif pun jadi tidak kreatif.” kata prof. Sarlito ditengah diskusi Managing Our Nation di PPM Manajemen (Jum’at 21/03/14).

Masih menurut pentolan The Profesor Band ini, yang paling penting adalah sikap. Sikap seperti tepat waktu, dan tanggung jawab. Jika sikap  profesional dimiliki pasti SDM bangsa ini makin siap dalam memasuki MEA 2015. Birokrasi dirasa jadi penghambat. Pemerintah harus mengembangkan negara yang sistemik, tapi jangan melalui peraturan tapi melalui budaya, “Ciptakan budaya-budaya yang bisa dijadikan pola kebiasaaan yang positif.” Imbuh prof. Sarlito.

Seraya mengamini, Djoko Rebowo staf professional PPM Manajemen berujar “sejatinya perusahaan sudah siap, jangan semua gerak langkah perusahaan dibatasi regulasi, kasihlah kelonggaran. polanya harus dengan sistem jangan dengan regulasi” .  Harus ada sinergi antara tiga pihak, Academi, Business dan Government agar dapat meningkatkan daya saing dimata asing.

Hal diatas terkuak dalam gelaran Managing Our Nation pada Jum’at 21/03/2014 yang digagas oleh PPM Manajemen untuk memfasilitasi para praktisi, akademisi dan birokrat yang terkait dengan kompetensi teknis SDM untuk bisa memberikan masukan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Acara dalam bentuk Music & Talk Interactive yang santai dan inspiratif. Diskusi narasumber diselingi dengan hiburan musik dari kalangan akademisi yakni The Profesor Band yang beranggotakan para Guru Besar Universitas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun