Mohon tunggu...
Muhammad Arif
Muhammad Arif Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Biasa

Freelance Content Writer | Blogger | Email:arifpimo@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music

"Panek di Awak Kayo di Urang"

7 September 2020   22:51 Diperbarui: 10 September 2020   13:39 5624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot By YouTube.

Memang benar judul tulisan diatas adalah saya adopsi dari sebuah lagu Minang yang populer saat ini, Bukan main masyhurnya lagu daerah Minang yang berjudul "Kayo di Urang Panek di Awak".Bahkan jika kita mengetik di YouTube dengan keyword " lagu Minang " maka list pertama keluar yaitu lagu yang berjudul seperti judul tulisan ini.

Agaknya tidak berlebihan jika saya mengatakan lagu daerah Minang paling banyak di tonton di Youtube. Sampai 50 juta penonton dalam jangka waktu 6 bulan semenjak rilisnya.

Dan bolehlah saya mengatakan lagu ini sebagai kebangkitan kejayaan lagu daerah Minang pada zaman ini. Memang menarik lagu ini, cepat akrabnya ditelinga.

kalau kita dengar lagu ini, kita di manjakan instrument saluang pop modrennya di awal lagu, instrument musiknya dari awal sudah membuat hati mendayu dayu. Jika perantau Minang yang jauh dari kampung halamannya agaknya terasa rindu, terbayang ia akan keelokan alam Minang. Lagu ini seakan bagi dirinya sebagai angin yang menyejukan hatinya.

"Antah bilo kalareh buah masak diujuang, rantiang taraso tinggi juo" begitulah lirik awal lagu ini yang dinyanyikan oleh fauzana dan Frans.

Suara fauzana sangat merdu dan pas dengan lagu ini, suara yang agak ke hidung tetapi tetapi enak dinikmati, disinilah keunikan suara fauzana, bahkan ada orang mengatakan suara fauzana seperti rabab malam berinai yaitu tradisi yang ada di adat Minang itu sendiri.

Memang Rozak Tanjung sebagai pencipta lagu sangat piawai dalam memainkan kata demi kata dalam lirik lagu ini dan lagu ini juga sebagai nasehat bagi pendengarnya tetapi tidak terasa menggurui.

Lirik-lirik lagu tersebut penuh dengan kiasan, bermakna dan inspiratif, mulai dari awal lagu sampai akhir. Arti dari penggalan lirik yang saya sebutkan di atas bisa di artikan dengan bahasa indonesianya yaitu : "entah kapan jatuhnya buah yang masak , gembar-gembor berasa tinggi juga" yang maknanya hasil dari usaha yang belum berhasil, tetapi angan atau tujuan dari usaha itu rasanya semakin jauh.

Kiasan kiasan dari lirik lagu tersebut merupakan sejatinya pompa semangat menjalani hidup bagi pendengarnya, bahwa apa yang kita cita-citakan dan goals yang harus kita capai tidak boleh surut, pantang menyerah.

Awal dari penggelan lirik ini dengan bahasa kiasan bahwa ia kecewanya karena usaha dan apa yang di cita citakan belum terwujud juga tapi, dari lirik-lirik selanjutnya betapapun kecewanya selalu ada  kiasan kiasan nasehat bahwa kita tidak boleh larut dengan kekecewaan dan kesedihan.

"Lamo jo lambek kajatuah juo, samo disambuik jo hati suko"Yang artinya: lama atau cepat bakalan jatuh juga, dan disambut dengan hati yang gembira

Maknanya: cepat atau lambat apa yang kita usahakan akan membuahkan hasil dan akan dirasakan dengan senang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun