Bicara mengenai fotografi, pasti akan erat kaitannya dengan entitas manusia itu sendiri. Fotografi dapat menangkap sebuah realitas dengan bantuan cahaya yang menjadikan suatu karya yang nyata. Seperti definisi fotografi itu sendiri yang berarti suatu seni menangkap cahaya atau bisa juga disebut seni melukis cahaya.
Pameran Bandung Photography Month yang diselenggarakan di Pasar Antik Cikapundung Lt. 3, konsep fotografi sebagai sebuah media menangkap sebuah peristiwa, dikemas dengan baik dalam Judul "Relation: Membekukan Waktu, Menghayati Ruang". Menurut kurator pameran tersebut, Ali Mecca, secara garis besar tema tersebut diangkat berdasarkan cara manusia tersebut hidup, bergerak, berpikir, serta menyatakan eksistensinya di dalam sebuah ruang. Dengan ruang tersebutlah yang mejadikan pengalaman manusia itu dapat terbentuk. Serta dalam ruang juga manusia dapat behubungan dengan sesama manusia, benda-benda, ataupun objek-objek lainnya. Maka dari itu, ruang dan manusia tidak dapat dipisahkan, baik secara fisik, psikologis, ataupun emosional. Bahkan setelah manusia matipun bisa jadi akan selalu merasa di dalam ruang, mesti tataran dimensionalnya berbeda.
Dalam Bandung Photography Month, terdapat puluhan karya yang dihadirkan. Karya-karya tersebut menyajikan beragam narasi fotografi tentang relasi manusia itu sendiri dengan ruang. Dari puluhan karya tersebut, beberapa berhasil mencuri perhatian berdasarkan makna ataupun konteks emosi visual.
Seperti karya dari Fauzan Azhimi yang bernarasi tentang sosok ayah yang "dirumahkan" akibat dari pandemi, sehingga dapat memilki waktu yang cukup intens untuk terlibat dengan tugas domestik sebagai penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) di Surabaya. Karya lainnya yaitu milik Nadya Arlena Nirwasita yang menceritakan tentang kamarnya sebagai bagian identitas dirinya yang utuh. Selain itu juga, yang tidak kalah menariknya yaitu karya milik Laudya Hasana Zahra yang bernarasi tentang rumah sebagai tempat terciptanya rasa aman dan nyaman. Serta karya dari Feynardi Halim yang berjudul "Soledad" menceritakan fotografi sebagai  proses beradaptasi selama pandeli dan hal-hal yang Ia rindukan selama berada di rumah.
Di dalam pameran Bandung Photography Month ini, secara tidak langsung mengajak kita untuk menghayati ruang domestik, memaknai ulang bagaimana hubungan kita dengan lingkungan sekitar. Selain itu, keberadaan pameran ini yang diselenggarakan di tengah pasar, menjadikan keterhubungan antara narasi di dalam karya foto dengan ruang pameran yang berada di sebuah tempat  yang sejatinya merupakan ruang publik untuk keberlangsungan berbagai interaksi sosial serta aktivitas ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H