Siapa yang dirundung duka?
Tiket telah dibeli, sebentar lagi kereta malam berangkat
Beberapa masih menyusun tumpukan amarah
Menjejalkannya di pintu
Tergopoh mencari, ia dapati kursi bernomor genap sudah lengkap
Padahal di situ ia bisa tertidur dengan pulas
Membayangkan hal-hal indah
Sejenak melepas lelah
Pengasong kaki lima keluar masuk menjajakan cinta
Senyum lebar sambil menawarkan dagangan segar
"Ini, Pak, Buk. Saya bawa kesenangan. Bapak ibu tak bakalan kecewa. Amarah akan lenyap seketika."
Sementara TV label menyajikan serial drama, hiruk-pikuk rumah tangga;
Isteri main mata,
Suami mulai tergoda,
Anak-anak berani membantah orangtua,
Tetangga ikut numbrung acara keluarga
Hanya musik-musik klasik yang masuk dalam telinga
Mendayu-dayu membuatku terlena
Sejenak
Kemudian aku terjaga,
Kereta tak beranjak dari tempatnya
Tiket masih terselip dalam dompet
Satu persatu lalu-lalang orang menghilang
Menuju tempat penantian
Juga pembaringan
Hanya aku yang masih di sini
Berkutat dengan tiket yang telah aku beli
Aku tak beranjak sama sekali
Tb, 13 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H