Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Intrik, Hujan, dan Pertanggungjawaban

28 Juli 2022   08:52 Diperbarui: 28 Juli 2022   08:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intrik, Hujan, dan Pertanggungjawaban

Saat kulihat mendung berarak
Dalam hati aku berkata, sebentar lagi pasti akan turun hujan
Perjalanan terpaksa dihentikan
Berteduh di pos ronda mungkin lebih baik
Tiba-tiba langit terang, mendung hilang
Perjalanan pun dilanjutkan
Saat kiri kanan jalan semua lapang
Hujan deras tiba-tiba datang
Basah kuyuplah sekujur badan
Orang-orang yang melihat berkata, "Sungguh alangkah bodohnya! Sudah tau hujan masih nekad menerjang. Memangnya tak khawatir akan sakit atau kejang-kejang?"

Mengapa memilih hidup penuh intrik?

Pada kesempatan lain;
Aku sangat kenal pada mereka
Nyatanya ke dua kontak pasangan itu ada di whatsapp ku
Sang suami menuliskan status, "Coba saja kita tadi tidak saling memaki. Pasti tidak akan berakhir seperti ini"
Pada saat yang sama Si Isteri juga menulis, "Coba saja jika mengalah sedikit. Pasti nasi tak akan 'hangit'

Padahal hidup lurus dan normal begitu indah dan menyenangkan

Tak lama kemudian, ada yang menyampaikan kabar kepadaku;
Lihatlah! Aku telah kirim video banjir. Coba lihat, kira-kira banjir ini ada di daerah mana?

Dahiku berkerut
Bukan karena terlalu tua atau keriput dimakan usia
Hanya berpikir sejenak, apa yang menarik dari banjir itu?
Apakah setelah aku tonton video itu banjirnya akan hilang
Atau aku bisa terbang dan menolong orang-orang
Mereka tak pantas untuk ditolong
Banjirnya hanya se mata kaki, pertolongan apa coba yang bisa aku beri
Rumah mereka pun tak ada yang tergenang
Hanya jalan-jalan
Banyak anak kecil bermain dan berenang-renang
Bahagia banget sepertinya

Ingin sensasi?
Memang hidup akan berakhir berkali-kali?

Ini bukan banjir kawan
Hanya air menggenang
Hujan memang tak bisa dihalang-halang

Sementara itu hidup terus berjalan
Ada yang lahir kemudian perlahan-lahan
Hilang dari ingatan
Lalu, terdengar kabar indahnya pelaminan
Melahirkan anak
Atau perceraian
Atau dari corong menara surau
Berita kematian
Sama saja
Akan lenyap bersama hangat angin menjelang siang

Padahal setelah itu, ada pertanggungjawaban yang tiada henti
Tak percaya kemudian ingin mencoba?
Sungguh!
Penyesalan pasti abadi....

Tb, 28 Juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun