Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Aku Terus Menulis

25 Maret 2021   09:10 Diperbarui: 25 Maret 2021   09:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkan Aku Menulis

Hadirku bukanlah miningitis
Sekadar mencoba memangkas rambut kriting biar klimis
Hidup bukan menus-menus dan kinyis-kinyis
Kerak dan karat dalam dada, kepala juga indera minta dikikis
Lihatlah tukang parkir yang ceriwis
Mereka bukan pengemis

Sekali waktu ia berkata, masuk dan susun serapi bisa
Ia hanya menjaga
Tak pernah merasa punya

Petuah guruku suatu ketika, "Kita hanyalah tukang parkir sementara. Lalu mengapa begitu bangga, semua diaku kepemilikannya."

Dan biarkan aku menulis,
Tentang garis-garis
Yang terlukis, dilukis
Atau sengaja tidak dihapus karena terlalu mengiris

Seperti sirene mobil berlalu
Kendaraan lain diminta menepi dahulu
Ambulans, patroli polisi, atau armada berat mengancam pelalu
Prioritas nomor satu

Siapa pun kita, saat ini telah jadi penulis
Dalam rasa tinta manis
Melankolis
Meninggalkan jejak, seindah tindik di kulit tipis
Susah dikikis

Saat teringat petuah guru
Tukang parkir
Menulis
Kita hanya berharap meninggalkan kenangan manis
Maka biarkan aku terus menulis

Tb, 25 Maret 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun