Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Kaki Bukit dan Pematang Sawah

23 Maret 2021   06:36 Diperbarui: 23 Maret 2021   07:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Kaki Bukit dan Pematang Sawah

Dari kaki bukit, rindu yang menderas hujan
Terpaksa berpayung sayang
Satu persatu pohon tumbang, penghuninya
Lari tunggang-langgang
Mencari selamat dan perlindungan
Celah-celah semak mendekati
Perkampungan
Pendatang hidup dalam ketakutan
Penerima berkeluh merasakan kesamaan
Ini habitat bukan tempat kelayakan

Dari pemantang sawah, panas yang membakar
Terpaksa berselimut sabar
Dingin air menggenang
Teradakan padi larut diterpa rendaman
Sedingin harapan
Banjir datang tak beri peringatan
Yang selamat dari burung,
Dan tikus di waktu malam
Harganya jatuh tak pakai halang-rintang
Sama-sama kesakitan

Satu-satu langkah menderu
Dari kaki bukit menuju kota
Dari pematang mengalir ke tempat sama
Rindu yang menderas hujan
Panas membakar ilalang
Hanya dingin tersisa
Berharap hangat dari penguasa
Dalam kebijakan menggoda
Harapan untuk esok dan lusa
Sekadar menyambung napas melawan malam tidur dengan nyaman
Terpaksa berpayung sayang
Terpaksa berselimut sabar

Tb, 23 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun