Setia dan Duka
Setia, ketika kata menemukan sasarannya
Aku melemparnya
Sementara kamu memeluknya
Aku ingin ia punya makna
Kamu ingin disimpan saja dalam dada
Apa yang paling indah, kataku suatu ketika
Setia!
Jawabmu enteng
Bukannya sangat berat
Menjunjung di atas kepala
Atas kesetiaan apa kamu bertahan?
Dengan harapan
Jawabmu enteng
Seperti seorang anak yang setia pada orangtuanya
Saat itu padahal ia masih ingin agar orangtuanya membiayai
Jika ditinggal mati
Siapa yang mengurusnya nanti?
Bukankah setia sebuah kekhawatiran?
Berharap pada keyakinan
Jawabmu enteng
Jika semua enteng, lalu apa yang berat
Mungkin apa yang paling berat?
Bertahan dari duka, itulah yang paling berat
Aku berpaling
Bukankah kesetiaan ternoda sangat berat,
Tanyaku pada diri sendiri
Aku tak berani menjawab dengan enteng
Kesetiaan hilang adalah duka
Sungguh menyakitkan
Dan inilah yang berat di antara yang paling berat
Tb, 23 Pebruari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H