Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setia dan Duka

23 Februari 2021   22:13 Diperbarui: 23 Februari 2021   22:38 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setia dan Duka

Setia, ketika kata menemukan sasarannya
Aku melemparnya
Sementara kamu memeluknya
Aku ingin ia punya makna
Kamu ingin disimpan saja dalam dada

Apa yang paling indah, kataku suatu ketika
Setia!
Jawabmu enteng
Bukannya sangat berat
Menjunjung di atas kepala

Atas kesetiaan apa kamu bertahan?
Dengan harapan
Jawabmu enteng

Seperti seorang anak yang setia pada orangtuanya
Saat itu padahal ia masih ingin agar orangtuanya membiayai
Jika ditinggal mati
Siapa yang mengurusnya nanti?

Bukankah setia sebuah kekhawatiran?
Berharap pada keyakinan
Jawabmu enteng

Jika semua enteng, lalu apa yang berat
Mungkin apa yang paling berat?
Bertahan dari duka, itulah yang paling berat

Aku berpaling
Bukankah kesetiaan ternoda sangat berat,
Tanyaku pada diri sendiri
Aku tak berani menjawab dengan enteng
Kesetiaan hilang adalah duka
Sungguh menyakitkan
Dan inilah yang berat di antara yang paling berat

Tb, 23 Pebruari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun