Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Antara Badut-badut dengan Perut Gendut

18 Februari 2021   06:49 Diperbarui: 18 Februari 2021   06:56 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanal Kalimantan | Sekda : Badut Jalanan Sama Dengan Pengemis, Satpol PP Banjarbaru ...

Di Antara Badut-Badut dengan Perut Gendut

Dingin pagi ini mengingatkanku pada pertengahan bulan Juli, biasanya kemarau. Padahal baru saja air menggenang di mana-mana.
Dan Januari baru saja pergi

Begitulah cuaca bila peluh sudah tak mampu lagi dikeluh

Tentang kabar yang terlupa, mereka yang masih di bawah tenda hingga kotak amal dengan suara nyasar di perempatan-perempatan

Mata dingin menatap, kemudian kaca mobil tertutup rapat
Di antara badut-badut dengan perut gendut
Menawarkan senyum di balik wajah tertutup
Seperti dingin pagi
Rasa percaya sudah sedemikian jauh pergi

Di antara mulut tertutup rapat terkatup, "Mungkin saja yang diminta hanyalah untuk perut mereka."

Entahlah....

TB, 18 Pebruari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun