Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita dalam Kepala

17 Februari 2021   23:09 Diperbarui: 17 Februari 2021   23:18 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
risalahislamterkini.blogspot.com

Cerita dalam Kepala

Kau ingin aku bercerita,
Tentang kaki yang jadi kepala
Tentang tangan yang mampu berjalan
Tentang perut penuh kotoran?

Kau hanya bergidik, sambil sedikit menutup muka
Tetap saja ternyata ceritaku minta diteruskan

Belalang jadi santapan, masyarakat Gunung Kidul menjadikannya oleh-oleh andalan. Ia meloncat dari satu ranting ke ranting lainnya.
Memakan puncuk singkong, lupa di sana ada sianida

Tentang kaki yang jadi kepala, hanya berjalan ke mana arah kaki membawa
Mana bisa?
Kepala mampu memillah bergelombang dan rata
Sementara kaki?
Jika tertusuk duri pun hanya mulut yang mampu membela, teriakan, "Aduh!"
Pasti sudah sangat berharga

Tentang tangan yang mampu berjalan, dunia dalam genggaman
Karenanya sangat jauh jalan berjalan
Di luar batas penglihatan
Semua dalam jangkauan
Saat tergelincir, tangan lepas tangan
Badan jadi taruhan

Kau tau, mengapa perut penuh kotoran
Yang dimakan, ditelan, diproses dalam pencernaan
Ampasnya adalah kotoran

Wait! Aku sudah tau itu!

Kalau rasa kenyang tak membuatmu nyaman,
Lalu apa namanya jika bukan kotoran

"Jangan lagi bercerita. Aku jadi muak mendengarnya," pungkasmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun