Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berharap Keringat Mengering

17 Februari 2021   20:07 Diperbarui: 17 Februari 2021   20:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berharap Keringat Mengering

Keringat merupa semangat membasahi baju. Panas cuaca hari ini menguras persediaan air dalam tubuh, jeda terpaksa runtuh tumpukan angan, segala pintu mengecil kemudian tertutup rapat

Menggamit waktu yang terus berputar. Asa selalu tegar
Sekali waktu terjerembab
Walau lumpur duka mengering oleh terik segala ingin

Mimpi selalu membayangi
Ingin jadi nyata sebuah cita-cita

Jelaga di ujung plafon kamar menambah gelap malam
Temarannya pelita, biasanya ia datang
Memagut gemerlapan
Ia pergi entah kemana
Hanya kunang-kunang datang menyapa
Sekali waktu
Mungkin selepas siang deras hujan

Dengan sisa kekuatan kaki
Aku coba tetap berdiri
Entah ia ada di depan
Atau di belakangku saat ini
Ke mana arah wajahku
Ke situlah aku melangkah
Sampai suatu ketika, jalan terang mampu beri kesejukan
Dan keringat hilang perlahan

TB, 17 Pebruari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun