Okelah, saya coba turuti apa maunya. Saya ikuti masuk ke laman tersebut. Karena ingin segera selesai dan berhasil unggah SPT Tahun, saya pikir tidak ada rotan akar pun jadi.
Begitu masuk, lakukan pendaftaran hingga proses selanjutnya. Nah begitu mau buat SPT, kasusnya sama. Masak tetap saja tidak bisa bergerak maju. Bergulat di tempat yang sama. Podo ae, katanya pak Bos.
Lantas bagaimana ini? Padalah pengisian SPT Tahunan yang saya lakukan tidak hanya tahun ini saja. Setidaknya sejak tahun 2015 saya sudah mengisi SPT Tahunan secara online. Dan kasusnya sama. Lemot dan lelet dianggap salah satu penyakit gagalnya pengisian SPT Tahuan.
Beberapa tahun lalu sempat saya meminta jasa seorang teman untuk melakukan pengisian SPT Tahunan, katanya menjelang dini hari baru bisa berhasil dan terunggah dengan benar.
Kalau hanya untuk pengisian dan pelaporan SPT Tahunan begitu susahnya, bagaimana warga yang bukan PNS berkenan melakukan pelaporan.
Jadi jangan salahkan para wajib pajak enggan melaporkan SPT Tahunannya. Bukan karena tidak mau, kesadaran mebayar pajak dan membuat serta melaporkan dalam bentuk SPT Tahunan melainkan sulitnya proses isi dan unggah laporan tersebut.
Lantas kawan-kawan pada menggerutu, kalau bisa sulit mengapa dipermudah. Sangat parah persepsi mereia memang. Tapi begitulah kenyataanya.
Kepada Admin DJP Online kalau bisa servernya diperbaiki dan ditingkatkan lagi agar para wajib pajak tak enggan membuat dan mengunggah SPT Tahunan mereka. Terima kasih.
Mau lanjut mencoba dan mencoba lagi. Padahal sudah sejak pukul 6 pagi tadi hingga kini jam 11.42 wit masih belum berhasil juga. Keringat telah mengucur, perut sudah keroncongan. Coba saja tidak ada kendala, 6 jam adalah waktu yang banyak untuk mengerjakan hal lainnya. Pasti bermanfaat demi kemajuan bangsa.
Oh iya, sekedar saran tambahan. Kalau bisa zona pelaporannya dibagi perwilayah atau provinsi. Misalnya wilayah barat, Sumarta, Jawa hari senin, Kalimantan Selasa, Sulawesi dans seterusnya. Seperti yang dilakukan Dapodik, bisa lancar dan tak terkendala kayanya. Demikian....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H