Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Tangis Anak Tetangga

3 Februari 2021   09:59 Diperbarui: 3 Februari 2021   10:59 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Republika Wahai Ibu Menyusui, Hindari Ini Demi Anak Anda | Republika Online

Suara Tangis Anak Tetangga

Satu jam lalu ia masih,
Merangkak-rangkak di depan teras
Sambil duduk menggulung-gulung kertas
Merobek-robek dengan giginya
Bibir monyong saking seriusnya
Sendirian
Lucu dan menggemaskan

Dari dalam rumah
Kini tangisnya meledak
Di teras barang berserak
Siapa yang akan mendekat?
Ibunya sedang ke mana?
Bapaknya aku yakin telah berangkat kerja

Baca Juga Aroma Kopiku Lesap....

Semenit berlalu
Tangisan kian mengharu biru
Semakin lama semakin nyaring
Dua menit
Sepuluh menit
Tangisan mulai serak

Mungkin ibunya sedang mencuci
Mungkin ibunya sedang mandi
Mungkin ibunya sedang ke warung, ada sesuatu yang dicari

"Sabar, Nak. Susu kalengan di warung habis tadi."

Lega rasanya, ibunya berada di sekitarnya

Susu?
Susu kaleng
Susunya sendiri kemana?
Takut rusakkah payudaranya?
Aduhai, alangkah tega!

TB, 3 Pebruari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun