Baru saja diangkat dari tungku, wanginya menyebar memenuhi ruangan. Para tamu antri ingin mencicipi. Bukan, mereka ingin kau merasakan yang pertama
Aku jadi teringat saat membuat SIM, satu persatu nama dipanggil. Duduk di depan cermin, menempelkan ibu jari. Menandai diri
Bukan, aku ingin ibu jarimu lebih dahulu berada di situ
Pada saat hangatnya perlahan memudar
Kopi menjadi kian hambar
Aku, ya! Sekali lagi aku ingin kau yang mencicipi pertama kali
Setelahnya baru mereka
Tak mengapa
Baca Juga Kuping Yang Tertutup....
Di atas meja begitu banyak gelas kecil
Kau bisa pilih suka-suka
Kau begitu acuh
Aku tak marah
Kau,
Mungkin tak enak hati karena banyak yang menanti atau kau ingin mengambilnya paling belakang. Bagian akhir mendapatkan yang terbanyak, bisa saja.
Bukan, kau bukan ingin menyedu kopi. Bahkan ketika dingin.
"Aku paling benci dengan kopimu!" katamu kemudian
Mengapa baru sekarang diucapkan?
Mengapa dahulu aroma kopiku yang begitu kau kagumi?
Atau ada kopi lain yang lebih memikat hatimu?