Cermin, Bosan, dan Pengorbanan
Aku adalah cermin
Jika terbersit keinginan untuk pergi
Sungguh akan tampak olehku
Aku menjauh karena,
Mereka berhendak menjauh
Jika mereka melihatku tampak bosan,
Hanya wujud kebosanan di wajahnya
Akulah yang bosan,
Atau ia kah?
Di depan cermin ini tak ada bosan dan lemah
Bagaimana minyak dijauhkan dari kompor,
Sementara beras harus menjadi nasi
Atau listrik yang padam
Padahal beras dan air sudah tercampur dalam magic jar
Periuklah yang pergi,
Atau nasikah?
Dalam proses pembakaran tak ada kepalsuan
Baca Juga Fiksiana Tipu Muslihat Seorang....
Seperti pohon,
Satu persatu daun baru muncul
Daunnya hanya terjatuh
Mengering kemudian lenyap
Jadi pupuk untuk tumbuhnya daun baru
Daun tak akan pernah bosan
Jatuh dan berguguran
Rantinglah yang bosan,
Atau daun?
Sebuah pengorbanan tak ada akhiran
TB, Â 29 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H