Semenjak tangan kekar mengular
Ranting pohon sulit bercabang
Sampai kapan belengu ikat rentang?
Centang perenang menari
Satu persatu dipunguti, tidak bersisa
Akar mati kehabisan napas
Terendam terinjak kaki panjang
Jengah mulai lelah
Berlari kemana tempat sembunyi
Dari satu pesta ke pesta lainnya
Udara yang dihirup sama
Asap hitam menutup mata
Menyesakkan dada
Dari subuh ketemu subuh
Dari malam ketemu malam
Borgol-borgol besi siap terkunci
Ke mana tangan ini diacungkan
Di sana borgol menghadang
Denting jam jadi suara hantu menakutkan
Pestaku mulai sepi pengunjung
Pestamu mulai riuh tak berujung
Di bawah gedung
Di pelataran parkir
Di jalan-jalan dan persimpangan
Di teras-teras pertokoan
Pesta baru sedang dipersiapkan
Tangan-tangan kekar siap mengelindan
Mencengkeran
Tak kenal ampun
Tak kenal belas kasihan
Aku hanya mampu berkata, "Kapan mimpi bebas ini dimulai?"
TB, 22 Januari 2021