Akhirnya mereka beserta warga laki-lakinya terpaksa pulang ke rumah masing-masing guna antisipasi maraknya pencurian.
Orang akan mengira bahwa kelotok/perahu motor yang mengitari perkampungan mereka yang kebanjiran adalah pihak keluarga yang akan menjemput atau mengurus barang-barang di rumah yang ditinggal penghuninya mengungsi.
Oleh karena itu, di samping memang mengungsi menjadi salah satu alternatif untuk menyelamatkan diri sebaiknya ada pos penjagaan di ujung kampung arah keluar dan masuknya.
Motivasi ular dan pencuri pasti berbeda. Ular berlindung dari banjir dengan sembunyi di dalam bagian rumah yang tidak terendam air. Sementara pencuri tampil untuk menggasak seisi rumah. Ular berniat menyelamatkan diri, pencuri berniat memperkaya diri. Keduanya sama-sama merugikan dan membahayakan.
Jadi ketika memasuki rumah yang pernah tegenang banjir, sebaiknya periksa dengan teliti dahulu bagian-bagian rumah yang tersembunyi. Siapa tau ada ular melingkar di tempat itu.
Kita semua terutama warga yang kebanjiran harus waspada dari mendapat kesulitan menjadi mangsa ular berbisa dan atau rumahnya kecurian pasca banjir. Semoga....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H