Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Langit dan Bumi Membantah!

16 Januari 2021   21:11 Diperbarui: 16 Januari 2021   21:38 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TheGloriousMind - WordPress.com Antara Langit dan Bumi -- TheGloriousMind

Ketika Langit dan Bumi Membantah!

Episode drama sedang dipentaskan
Hujan deras berperan sebagai banjir
Gunung meletus memuntahkan lahar panas
Piguran yang sekali waktu tampil ke depan
Korban satu persatu berjatuhan
Bagai anai-anai beterbangan di awal musim penghujan
Menyangka lampu teplok adalah kehangatan
Nasibnya terpanggang
Langit akan tetap berada di tempatnya
Bumi melekat pada kaki
Sesuai janji
Siapa yang telah ingkar dari kejadian ini?

Sutradara menulis naskah ulang
Akibat tidak akan ditanggung sendiri
Tangan laki-laki semakin kuat mencengkeram
Tangan perempuan semakin lembut melenggang
Sebuah pasangan seimbang
Namun, ia lupa
Kaki mereka sedang telanjang
Indera melekat pada tempatnya
Sang pemilik lupa menaruh dimana
Untuk apa?

Episode pertama
Episode ke dua
Dan episode seterusnya
Naskah drama dirombak berkali-kali
Tetap saja tak jadi
Pentas pun tetap berjalan
Para pemain memainkan lakon sesuka hati
Penonton sebelah kanan bertepuk tangan
Sementara penonton sebelah kiri, menangis hingga lupa diri
Kesedihan yang datang berkali-kali
Seperti inikah yang sutradara inginkan?

Dan....
Akhir pertunjukan masih jadi misteri
Panggung tetap berjalan
Pemain satu gugur segera digantikan
Surtadara menulis naskah ulang
Sesuai waktu
Sesuai peran
Pertunjukan ini diberi nama, Ketika Langit dan Bumi Membantah
Kapan terakhir episodenya?
Entah...

TB, 16 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun