Puisi Yang Telah Ditinggal Pergi Pemiliknya
Ia yang telah jatuh biarkan jatuh
Ia yang pergi jangan berharap akan kembali
Bahkan kotak hitam, kalau bisa dilenyapkan
Masih banyak puisi baru lebih bergengsi
Dan tak usah disesali
Suatu saat akan jatuh
Suatu saat akan pergi
Dipaksa atau sendiri
Kecelakaan atau ketuaan
Sejarah puisi harusnya dicermati
Dipelajari kemudian diperbaiki
Bukan hanya jadi cerita, lalu menjelma dalam legenda
Esok lusa kembali lupa
Puisi ini milik siapa?
Oh! Tuan-tuan yang punya nama
Yang dengan tangannya ia berkuasa
Yang dengan mulutnya ia bercerita
Yang dengan uangnya ia berpoya-poya
Yang dengan kecantikannya menggoda
Yang dengan kegagahannya memperdaya
Yang dengan liciknya menipu dan memalsu data
Puisi akan jadi jejak digital
Korban-korban jatuh bergelipangan
Tangis merana tanpa belas kasihan
Sejarah telah mencatat, rapi dan tertata
Sementara kita?
Asyik menutupi dengan segala cara
Puisi pun akan ditinggal pergi
Tak pernah ada yang mau mengaku memiliki
TB, 11 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H