Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kulkas di Rumahku

29 Desember 2020   10:47 Diperbarui: 29 Desember 2020   11:18 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulkas Di Rumahku

Aku kaget
Kulkas di rumahku putus kakinya
Air merembes ketika kulkas dimatikan aliran listriknya
Banyak karat menempel, keropos
Padahal di dalam kulkas begitu banyak bahan makanan
Siap diolah dan disajikan

Korosif telah menghakimiku
Seperti anak tiba-tiba buta
Tersiram air cuka pada saat bermain dengan teman dari rumah tetangga
Keduanya tak menyadari akibat dari ulahnya
Menyesal!
Tentu saja

Dengan kaki tersisa, mungkinkah kulkas berdiri tegak?
Sepertinya harus ada penopang
Seperti gelas pecah kembali seperti semula
Seperti kecelakaan beruntun di jalan tol
Jasamarga jadi juru selamat menanggung pengobatannya
Tidak dengan cidera atau kematiannya

Tiba-tiba saja terpikir ingin mengganti dengan kulkas yang baru
Barangkali nanti akan lebih hati-hati terhadap padamnya lampu
Siapa juga yang peduli
Begitu juga lupa
Barang berharga entah kapan terakhir kali disapa

Yang hilang biarlah hilang
Yang rusak biarlah rusak
Yang pergi biarlah pergi
Lenyap meninggalkan senyap
Kembali siap jadi teman sejati
Ketika kaget sudah tak berarti
Segunung penyesalan mengelilingi
Sambil menertawai

TB, 29 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun