Bila kita mendengar ada yang mengucapkan "Peringatan Pemerintah", akan tergambar dalam benak kita tentang bahaya merokok.
Begitu gencarnya peringatan itu disosialisasikan hingga tanpa kita sadari kata "peringatan pemerintah" melekat erat dengan larangan merokok. Di samping itu, ada yang langsung tertuju pada datangnya bahaya bencana alam.
Ada juga yang lain, kalau ketemu istilah "peringatan pemerintah", sebagian besar PNS anak bersorak. Artinya pada hari itu mereka akan libur. Apa itu? Peringatan pemerintah yang berkaitan dengan perayaan hari besar. Baik hari besar nasional maupun hari besar agama. Jelas PNS anak libur.
Yang paling menghemberikan adalah ketika peringatan pemerintah dalam konteks perayaan itu jika datang pada hari kamis. Karena hari jumat biasanya dianggap hari kejepit nasional. Dan pekan itu menjadi liburan panjang. Kamis, jumat, sabtu dan minggu. Implikasinya, tempat wisata akan disebru banyak pelancong.
Maka iseng-iseng saya coba berselancar di laman maya dengan mengetik "peringatan pemerintah".
Pada saat saya ketik kata "peringatan" dalam laman tersebut bermunculan kata "peringatan hari ibu, peringatan maulid, peringatan natal dan tahun baru, dan seterusnya."
Namun, ketika katanya saya tambah, "peringatan pemerintah" akan muncul hampir semua berbunyi "peringatan pemerintah tentang bahaya merokok". Seperti kompak isinya. Setidaknya ada empat kalimat yang berbunyi hampir sama. Peringatan pemerintah tentang larangan merokok.
Jika pembaca masih penasaran, maka silakan coba berselancar dengan dua kata tersebut. Bisa juga dengan kata-kata lainnya.
Kalau ada yang berkata, "Sepertinya penulis kurang kerjaan deh! Yang seperti ini saja dijadikan bahan tulisan. Kayak gak ada bahan tulisan lain. Gak bermanfaat blas!"
Bukan begitu Saudara! Ha ha ha, mengutip sedikit  ucapan Habib Riziq. Tidak bermaksud melecehkan sih. Hanya terlintas saja.