Mohon tunggu...
Arif Muliyadi
Arif Muliyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Editor, Fotografer, Videografer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperoleh Wawasan dan Movifasi Melalui PPL dan Studium General Serta Menggapai Kesuksesan

20 Juni 2023   18:40 Diperbarui: 20 Juni 2023   18:42 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arif Muliyadi-poco x3 pro

Pembekalan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sekaligus  Studium General merupakan tahap penting sebelum turun ke dunia kerja untuk pembentukan calon mahasiswa di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Pada Rabu 14 Juni 2023 di Aula Kampus Syariah, sebuah acara pembekalan PPL diadakan dengan kehadiran tiga pemateri inspiratif, Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, Dosen, para mahasiswa yang akan mengikuti PPL dan seluruh mahasiswa program studi komunikasi dan penyiaran islam yang sangat bersemangat, mereka berharap mendapatkan wawasan dan motivasi untuk di terapkan di lingkungan yang baru agar bisa menjadi yang terbaik.. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan pembekalan PPL yang penuh inspirasi melalui pengalaman, pencerahan para pemateri yang berpengaruh.

Farhan selaku peserta kegiatan pembekelan PPL mengatakan, "persiapannya sangat matang terkait dengan persiapan PPL kali ini sudah menyiapkan mental, publick speaking dan menulispun sudah di asah".

Acara Pembekelan Pengalaman Praktek Lapangan (PPL)  kedatangan pemateri yang sangat berpengalaman di bidangnya yaitu bapak Feri Widodo selaku Kepala Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI). Feri berbagi cerita tentang  seputaran RRI, "Sejarah Pendirian RRI atau Radio Republik Indonesia dimulai pada tanggal 11 September 1945 dimana ada namanya radio jepang didirikan di jakarta, ketika Indonesia baru saja merdeka dari penjajahan Belanda. Pada saat itu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta memerintahkan untuk mendirikan sebuah stasiun radio yang dapat menjadi media komunikasi nasional untuk menyebarkan informasi dan ideologi negara. Setelah beberapa bulan beroperasi, RRI mulai menyebarluaskan berbagai program seperti berita, musik, drama, dan pidato politik. Stasiun radio ini juga menjadi sarana penting bagi gerakan kemerdekaan Indonesia karena dapat menyebarkan pesan-pesan revolusi kepada rakyat. Hingga kini, RRI telah berkembang menjadi jaringan stasiun radio nasional yang memiliki banyak cabang di seluruh wilayah Indonesia yaitu ada 99 cabang stasiun.

Visi terwujudnya RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang terpercaya dimana maksud terpercaya yaitu informasi-informasi yang di siarkan di RRI tidak mengandung hoax.

Misinya adalah menyediakan program berkualitas tinggi yang mencerminkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia, mempromosikan persatuan nasional dan keharmonisan sosial, serta mendukung pengembangan masyarakat demokratis.

Fungsi utama RRI adalah memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada masyarakat Indonesia. Ini berfungsi sebagai media untuk penyebaran berita, peristiwa terkini, musik, budaya, dan informasi penting lainnya.

Juli Saidi selaku Pimpinan Redaksi Catat.co. Menyebutkan, bahwa  Sumber dosen pengampu mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam sangatlah hebat dan memiliki pengalaman praktek dan tidak hanya teori. Mahasiswa harus bersyukur dengan tenaga pengajar seperti itu.

"Praktek dilapangan sangat berbeda dengan teori yang di berikan di ruang. Ketika PPL memang harus di fungsikan dan di implementasikan sebaik-baiknya, tunjukkan kemampuan dari ilmu yang telah di berikan oleh para dosen, berikan yang terbaik, menjaga etika karna ini akan menjadi image kedepan bagi kampus". Ucapnya.

Sambung pemateri ketiga yang tidak kalah hebatnya yaitu Revina Rahayu dari Pt. Bara Energi Lestari, Revina juga selaku alumni Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. menyampaikan, berdasarkan pengalaman PPL ada beberapa tips dan trik untuk menjadi yang terbaik yaitu "hal yang sangat penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja. Namun, tidak semua mahasiswa memahami betul bagaimana cara memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Oleh karena itu yang pertama adalah menjalin komunikasi yang baik. Jadilah tamu yang baik, tamu yang dihargai. Kesan pertama saat magang itu sangatlah penting. Selalu berpikiran positif. Serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Revina melanjutkan "Mahasiswa harus memilih tempat magang yang sesuai dengan minat dan jurusan mereka. Hal ini akan membantu mereka untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja serta meningkatkan motivasi dalam bekerja. Selain itu, mahasiswa juga harus selalu berkomunikasi dengan rekan kerja dan supervisor di tempat magang agar dapat belajar lebih banyak tentang pekerjaan tersebut.

"Mahasiswa juga harus memiliki sikap yang positif dan proaktif dalam bekerja. Mereka harus selalu siap belajar hal yang baru dan mencoba melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan keterampilan serta mendapatkan pengalaman berharga yang akan berguna di masa depan", Ucap Revina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun