Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh merupakan kampus kebanggaan masyarakat Aceh Barat dan satu-satunya kampus yang berstatus islam negeri di Barat Selatan. Terletak di Jl. Alue Peunyareng, Gunong Kleng, Kec. Meureubo, Kabupaten Aceh Barata. Kampus ini juga berada di antara kampus Universitas Teuku Umar dan kampus akademi komunitas negeri.
Pendidikan islam sangat dipentingkan sekali di zaman ini apalagi kabupaten Aceh Barat yang akrab di kenal dengan Kota Tauhid Tasawuf.Â
Sangat penting bagi generasi milenial yang harus terus dibekali dengan pendidikan yang berlandaskan agama Islam sebagai landasan hidup yang baik untuk masa depannya agar tidak terbawa arus modernisasi dan globalisasi yang cenderung terbuka dalam hal-hal yang secara naluri dan keagamaan dibatasi. Sehingga pentingnya pendidikan agama Islam sebagai pembatas agar seseorang dapat mencegah diri dari melakukan keburukan dalam kehidupannya.
Tapi sangat disayangkan sekali, mahasiswa mahasiswi STAIN Meulaboh mengalami kepahitan menuju kampus tercinta dikarenakan situs menuju ke kampus STAIN Meulaboh tersebut masih ada problematika yang belum diselesaikan, seperti jalan menuju kampus.
Jalan menuju kampus yang sampai saat ini menjadi problematika bagi dosen apalagi mahasiswa yang melintasinya. Sudah berbagai cara dilakukan agar pembuatan atau perbaikan jalan itu segera dilaksankan tapi tidak juga direalisasikan.Â
Banyak pihak juga sudah berusaha melakukan mediasi, seperti ormawa eksternal kampus STAIN Meulaboh yaitu Solidaritas Mahasiswa Bela Pendidikan (SOMBEP) Kabupaten Aceh Barat yang sudah berapa kali melakukan mediasi kepada pihak DPRK dan Pemkab Aceh Barat agar mensegerakan pengaspalan terhadap jalan menuju kampus STAIN Meulaboh.Â
Bukan pihak SOMBEP saja tetapi pihak kampus juga sudah banyak bekerja sama dengan para pihak media Aceh Barat agar jalan menuju kampus segera direalisasikan. Apalagi Bupati Aceh Barat pernah berjanji untuk melakukan pengaspalan jalan menuju kampus STAIN Meulaboh, tetapi hingga saat ini bupati yang sudah di pj kan pun belum ada tanda-tanda untuk melakukan atau merealisasikan janji tersebut terhadap pihak kampus.
Keluh kesah dosen dan mahasiswa sudah tidak dapat dibendungkan lagi karena masalah jalan tersebut. Jalan menuju kampus STAIN Meulaboh kurang lebih 2,1 km dari jalan Alue penyareng dan 1,0 km dari arah Yonif 116 Garda Samudra ini haruslah dilakukan pengaspalan, karena di saat musim kemarau abu-abu menggumpal menjadi asap mengganggu kendaraan yang mengakibatkan setiap melintas dijalan itu selalu menghirup udara kotor ataupun udara yang tidak sehat.Â
Sedangkan di musim hujan jalan tersebut sekejap saja bisa menjadi danau kecil buatan yang sangat meresahkan bagi dosen dan mahasiswa STAIN Meulaboh setiap melintas selalu kepercikan air kotor dan pakaian menjadi kotor. Dengan jalan seperti itu, terkadang ada juga mahasiswa yang mengalami jatuh karna menghindari lobang-lobang yang penuh dengan air tersebut dan hingga pembelajaran terhambat oleh keadaannya.Â
Dosen dan mahasiswa STAIN Meulaboh sangat mengharapkan sekali dengan diaspalnya jalan menuju kampus agar selama diperjalanan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti jatuh dan sebagainya. Dengan diaspalnya jalan, dosen dan mahasiswa lebih cepat sampai ke kampus dibandingkan dengan sekarang ini. Yang waktunya 10-15 menit bisa menjadi 3-5 menit lebih cepat.
Semoga di tahun 2023 pemerintah dapat mengambil tindakan. Padahal kampus STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH bisa membantu siswa yang baru lulus sekolah tidak perlu keluar kota untuk menikmati kampus yang mewah tetapi di Aceh barat juga tidak kalah saing. Apalagi kampus tersebut di bawah naungan Kementerian Agama