Mohon tunggu...
Arif Muhammad
Arif Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulislah untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hadiah Lebaran Paling Berkesan?

8 Juni 2018   21:23 Diperbarui: 8 Juni 2018   21:58 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Image : pxhere.com

Saat ini, tidak ada dorongan hati yang meluap-luap ketika hendak mudik lebaran. Karena sudah bisa menerka apa yang akan terjadi dan dialami di rumah,di kampung halaman. Mungkin yang sedikit membuat sumringah, ketika malam lebarannya. Karena memang di tempat tinggal saya begitu heboh. Dan tak jarang ada pesta kembang api di mana-mana yang tak berhenti hingga larut.

Ketika di hari-H, selepas sholat Ied, ya sudah. Flat saja. Semua kembali ke kehidupan biasa. Ramadhan sudah berlalu, lebaran pun tak begitu ditunggu. Hanya duduk termangu, menahan pilu karena kerinduan kehangatan keluarga di masa lalu.

Walau begitu, bukan berarti di hari lebaran besok malah jadi bersedih hati. Tetap bersyukur dengan apa yang ada saat ini. Itu yang terpenting.

Saya menyadari dalam hidup akan selalu ada yang datang dan pergi. Semua tak ada yang abadi. Kita tidak pernah bisa menahan yang sudah waktunya untuk pergi. Dan juga tidak bisa menolak yang sudah waktunya untuk tiba. Syukuri apa yang dipunyai, karena itu adalah rahmat dari Yang Maha Kuasa atas hidup kita.

Memang terlihat menyenangkan, bila menengok tetangga sebelah yang begitu ramai dan hidup suasananya di hari lebaran. Begitu bahagia berkumpul dengan keluarga. Namun, sekali lagi mengeluh bukanlah pilihan. Tiap-tiap orang punya waktunya masing-masing. Belum tentu yang terlihat bahagia di mata kita, namun ternyata juga menahan pilu yang sama. Hati orang siapa yang tahu.

Jangan selalu memegang prinsip rumput tetangga lebih hijau. Semua rumput itu hijau. Ga ada yang warna merah. Rumput kita sendiri juga hijau. Jangan pernah iri dengan rumput sebelah. Tetap bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan, dan selalu berdoa dan berusaha untuk mendapatkan yang terbaik yang telah menjadi harapan selama ini.

Tabik,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun